LAPORAN PRAKTIKUM
PENGETAHUAN BAHAN IDUSTRI
NAMA :
ANDRI NOPRIANDIS
NPM :
E1G010038
PRODI :
TIP
KELOMPOK :
HARI / JAM :
KAMIS / 14.00 s.d 16.00
TANGGAL :
Co.Ass :
SETYO MARIAJI
BECI
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Sayuran merupakan
sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi
dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan
untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur.
Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara
yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau
diuapkan, digoreng(agak
jarang), atau disangrai.
Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
"Sayuran" merupakan bentuk
turunan dari kata "sayur",
komponen pendamping nasi (atau pangan pokok lainnya) yang berkuah cair atau
agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu yang berasal dari
tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak bersama sayur tersebut; dengan
pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila
dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran
adalah bagian vegetatif dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa
sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutuptanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula sayuran yang
berasaldariorgangeneratif,seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong dan kapri), dan biji (misalnyabuncis dan kacang merah).
Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan juga digolongkan
sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak dianggap sayur-sayuran karena
biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur.
Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian dari sumber
pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah.
Sayuran dikonsumsi dengan cara yang
sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai
makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang
lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau
lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang
bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat
antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga
mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin, α-chaconine ,enzim inhibitor (dari
cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor, asam
oksalat, dan banyak lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat
mengurangi sifat dpt dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet
sayuran. Cooking and/or other processing may be necessary to eliminate or
reduce them. Memasak dan / atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk
menghilangkan atau mengurangi mereka.
1.2 Tujuan
praktikum
· Mahasiswa
dapat melakukan pengamatan sifat fisik berbagai sayuran
· Mahasiswa
dapat melakukan cara pengamatan sifat kimia kelompok sayuran
· Mahasisiwa
dapat melakukan pengamatan sifat fisiologis sayuran
·
Mahasiswa dapat mengkaitkan hubungan antar
sifat yang satu dengan sifat fisik yang lain serta kimia, fisiologis,
organoleptik bahan pada perbedaan sumber sayuran (bagian batang, jarinan tua,
jaringan muda)
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Sayuran adalah bagian tanaman yang
dikonsumsi beserta makanan utama. Bagian tanaman yang dikonsumsi bisa
bagian daun, akar, batang, dan buah muda. (Reiun,1979).
Budidaya secara alami akan menghasilkan bahan pangan
tergolong tidak menarik dari sisi permormance. Seperti yang diutarakan Ali
Khomsan, “Bahan pangan organik, terutama sayuran memang mempunyai performance
yang tidak menarik. Banyak yang berlubang dimakan ulat dan serangga. Namun dari
kualitas cita rasa, pangan organik memang lebih baik.( Pontem,1986)
Sayuran merupakan
kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik
sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi
sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat
penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura. Umur
panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun ) dan secara
umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis sayuran dapat
dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikit
berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti mangga, durian dan sebagainya
yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun.(
Ismuadji,1988)
Bahan pangan organik
dibudidayakan menggunakan teknologi alami. Kesuburan tanah dipertahankan dengan
pupuk alam, seperti kompos dan pupuk kandang. Dengan pemupukan alami dan tanpa
insektisida, populasi cacing tanah meningkat, tanah jadi kaya akan nitrogen
sehingga subur secara alami. Untuk menanggulangi hama, bisa selang-seling
setiap jenis tanamannya sehingga serangan hama tanaman tertentu bisa di putus
mata rantainya. Penyemprotan juga dilakukan menggunakan anti hama dari alam.(
Nazarudin,1993)
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
·
Penggaris
·
Jangka sorong
·
Penetrometer
·
Buku warna
(munsekk colour chart)
·
Gelas ukur
·
Pisau
·
Stopwatch
3.1.2 Bahan
·
Bunga kol
·
Buncis
·
Touge
·
Wortel
3.1 Prosedur Kerja
Pengamatan
sifat fisik, kimia, biologi/fisiologis sayuran dilakukan setiap hari selama 3
hari. Pengamatan meliputi :
Ø Bentuk
·
Gunakan indra
penglihatan untuk melihat bentuk bahan, bandingkan dengan bentuk acuan yang
tersedia.
·
Foto bentuk
bahan utuh dari bahan yang tersedia
·
Bandingkan bahan
yang diamati dengan literatur
Ø Berat
·
Timbang total
bahan yang akan diamati,
·
Timbang berat
awal masing-masing bagian sayuran, selanjutnya lakukan penimbanagansetiap hari
selama 4 hari
·
Hitung
penyusutan berat bahan
Ø Berat bagian yang dapat dimakan
·
Berat bahan yang
telah ditimbang, selanjutnya dibersihkan antara bagian yang dapat dimakan dan
bagian yang tidak dapat dimakan
·
Timbang berat
bagian yang dapat dimakan
·
Hitung bagian
yang dapat dimakan pada setiap hari pengamatan
·
Hitung
kehilangan bagaian yang dapat dimakan. Catat berat total bahan
Ø Sifat organoleptik (warna, aroma, dan rasa)
·
Warna : lakukan
pengamatan dengan indra pengelihatan dengan membandingkan dengan buku acuan
warna
·
Aroma : lakukan
dengan indra pembau
·
Rasa : lakukan
pengamatan dengan indra pengecap, khusus untuk buah
·
Catat semua
hasil pengamatan dan pencicipan yang termasuk juga adanya cacat atau
penyimpangan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil pengamatan
sayuran yang berasal dari bunga (brokoli)
Pengamatan
|
Hari ke-
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Bentuk
(gambar)
|
|
|
|
|
Struktur
(gambar)
|
1.bunga
2.batang
|
1.bunga
2.batang
|
1.bunga
2.batang
|
1.bunga
2.batang
|
Berat
|
30,19 g
|
26,8 g
|
17,0 g
|
14,8 g
|
Kadar
Air
|
50,98 %
|
50,98 %
|
50,98 %
|
50,98 %
|
Organoleptik:
Rasa
Aroma
Warna
|
Khas
brokoli
Khas
brokoli
Hijau
kejuningan
|
Khas
brokoli
Sedikit
pudar
Hijau
kekuningan
|
Sedikit
hilang
Tidak
berbau
Hijau
kecoklatan
|
Tidak
berasa
Tidak
berbau
Hijau
kecoklatan
|
Bagian
yang dimakan(%):
Berat
Keseluruhan
Berat
Bagian Dimakan (BDM)
|
95 %
30,19 g
28,68 g
|
95 %
26,8 g
25,46 g
|
95 %
17,0 g
16,15 g
|
95 %
14,8 g
14,06 g
|
B. Hasil pengamatan sayuran yang berasal dari
keseluruhan jaringan muda( touge)
Pengamatan
|
Hari ke-
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Bentuk
(gambar)
|
|
|
|
|
Struktur
(gambar)
|
1.bakal daun
2.lembaga
3.batang
4.akar
|
1.bakal daun
2.lembaga
3.batang
4.akar
|
1.bakal daun
2.lembaga
3.batang
4.akar
|
1.bakal daun
2.lembaga
3.batang
4.akar
|
Berat
|
10,29 g
|
7,4 g
|
2,8 g
|
2,5 g
|
Kadar
Air
|
71,46 %
|
71,46 %
|
71,46 %
|
71,46 %
|
Organoleptik:
Rasa
Aroma
Warna
|
Khas
touge
Tidak
berbau
Putih
|
Khas
touge
Tidak
berbau
Putih
layu
|
Tidak
berasa
Tidak
berbau
Putih
kekuningan
|
Tidak
berasa
Tidak
berbau
Putih
kecoklatan
|
Bagian
yang dimakan(%):
Berat
Keseluruhan
Berat
Bagian Dimakan (BDM)
|
100 %
10,29 g
10,29 g
|
100 %
7,4 g
7,4 g
|
100 %
2,8 g
2,8 g
|
100 %
2,5 g
2,5 g
|
C.
Hasil pengamatan
sayuran yang berasal dari seluruh bagian tanaman (kangkung)
Pengamatan
|
Hari ke-
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Bentuk
(gambar)
|
|
|
|
|
Struktur
(gambar)
|
1.daun
2.batang
3.akar
|
1.daun
2.batang
3.akar
|
1.daun
2.batang
3.akar
|
1.daun
2.batang
3.akar
|
Berat
|
36,4 g
|
34,5 g
|
10,1 g
|
8,2 g
|
Kadar
Air
|
77,5 %
|
77,5 %
|
77,5 %
|
77,5 %
|
Organoleptik:
Rasa
Aroma
Warna
|
Tidak
berasa
Tidak
berbau
Hijau
|
Tidak
berasa
Tidak
berbau
Hijau
kekuningan
|
Tidak
berasa
Tidak
berbau
Hijau
kekuningan
|
Tidak
berasa
Tidak
berbau
Hijau
kecoklatan
|
Bagian
yang dimakan(%):
Berat
Keseluruhan
Berat
Bagian Dimakan (BDM)
|
90 %
36,4 g
32,76 g
|
90 %
34,5 g
31,05 g
|
90 %
10,1 g
9,09 g
|
90 %
8,2 g
7,38 g
|
D.
Hasil pengamatan
sayuran yang berasal dari umbi ( bawang merah)
Pengamatan
|
Hari ke-
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Bentuk
(gambar)
|
|
|
|
|
Struktur
(gambar)
|
1.umbi
2.akar
|
1.umbi
2.akar
|
1.umbi
2.akar
|
1.umbi
2.akar
|
Berat
|
13,2 g
|
13,2 g
|
12,8 g
|
8,6 g
|
Kadar
Air
|
34,84 %
|
34,84 %
|
34,84 %
|
34,84 %
|
Organoleptik:
Rasa
Aroma
Warna
|
pedas
Khas
bawang
ungu
|
pedas
Khas
bawang
ungu
|
pedas
Khas
bawang
ungu
|
pedas
Khas
bawang
ungu
|
Bagian
yang dimakan(%):
Berat
Keseluruhan
Berat
Bagian Dimakan (BDM)
|
99 %
13,2 g
13,068 g
|
99 %
13,2 g
13,06 g
|
99 %
12,8 g
12,67 g
|
99 %
8,6 g
8,5 g
|
4.2 Pembahasan
Ø Perubahan Warna
Bahan
sayuran mengalami perubahan warana. Karena mengalami proses pelayuan karena
tingginya aktifitas respirasi pada bahan dan juga akibat dari gas etilen yang
mempercepat proses pelayuan dan mengakibatkan perubahan warna.
Ø Tekstur
Tekstur
bahan yang segar akan berubah ketika bahan sudah layu. Hal
ini disebabkan dalam proses pematangan tekanan turgor sel selalu berubah, hal
ini terjadi karena komposisi dinding sel berubah. Dinding sel umumnya terdiri
dari selulosa, hemiselulosa, zat pektin, dan lignin.
Ø Organoleptik
Ketika bahan masih
dalam keadaan segar bahan akan berbeda dengan bahan yang sudah layu, hal ini
disebabkan Perubahan kandungan gula sederhana dalam sayuran, umumnya menyangkut
gula sukrosa, glukosa dan fruktosa. Selama pematangan terjadi perubahan
komposisi asam-asam amino dan protein. Meskipun kandungan lemak dalam
buah-buahan rendah, namun lemak berperan dalam hal tekstur, pembentukan flavor
dan pigmen sayuran
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Ø Pada percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa
sayuran memiliki sifat fisik yang berbeda-beda
Ø Pada sayuran akan mengalami pelayuan setelah
beberapa hari , ciri-ciri sayuran yang sudah layu dapat dilihat dari
teksturnya, Warnanya , dan baunya .
5.2
saran
·
Supaya
praktikum berjalan lancar sebaiknya praktikum dilakukan dengan serius
·
Alat-Alat
yang digunakan seharus nya diperlengkap agar dapat berjalan debgan baik
Daftar Pustaka
Muchtadi, D. (1992). Petunjuk Laboratorium Fisiologi Pasca Panen
Buah-buahan dan Sayur-sayuran. Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB.
Nazarudin. (1993). Seri Komoditi Ekspor Pertanian Tanaman Perkebunan, Rempah, dan Obat.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Pontem, M. Naibaho dan B, Taniputra.
(1986). Penanganan Pasca Panen Tandan
sebagai Olahan Pabrik Kelapa Sawit. Bull. BPP. Medan, 17 (2).
EVALUASI
1) Perhatikan
perubahan warna, berat dan bentuk bahan pada sayuran berasal dari jaringan muda
dengan jaringan tua
·
Mengalami pelayuan/pembusukan
2) Sayuran
manakah yang paling cepat busuk?
·
Sayuran yang paling cepat busuk adalah
sayuran darijaringan muda
3) Sayuran
manakah yang kadar airnya paling tinggi?
·
Sayuran yang mempunyai kadar air yang
paling tinggi adalah touge.
4) Sayuran
manakah yang teksturnya paling keras?
·
Sayuran yang teksturnya paling keras
adalah bawang merah
5) Kaitan
sifat fisik dengan kadar air.
·
Jika sayuran mempunyai sifat fisik yang
keras maka kadar airnya akan sedikit, dan sebalikny
6) Perbandingan
perubahan berat dan bagian yang dapat dimakan dengan sumber sayuran.
·
Perbandingan berat
brokoli:touge:kangkung:bawang merah adalah( 5:2:9:2 )
·
Perbandingan bagaian yang dapat dimakan
(95:100:90:99) dalam %
POKERVITA
ReplyDeleteJUDI ONLINE TEXAS POKER
Juga Taruhan Kartu Tradisional Sakong Online
Bayar Pakai GoPay
Anda Dapat Bermain Setiap Hari dan Selalu Menang Bersama Poker Vita
Situs Situs Tersedia bebebagai jenis Permainan games online lain
Kami Terima semua BANK Nasional dan Daerah, OVO&GOPAY Deposit dan Penarikan Dana. Untuk permasalahan apapun Anda selalu dapat menghubungi Tim Support kami, Kami online 24 jam/7 hari untuk menjawab pertanyaan Anda dan menangani masalah apapun.
Whatsapp : 0812-222-2996