Gravesend, Nyawa Mark Owen (50) bisa saja tak terselamatkan akibat bentuk leukimia langka yang diidapnya. Tapi siapa sangka, penyakit itu bisa didiagnosis lebih dini akibat gigi Owen yang copot.
Ketika sedang berlibur bersama keluarganya, gigi Owen copot dan ia mengalami nyeri luar biasa. Owen pun diberi obat anti-nyeri Co-codamol. Namun, tubuhnya mengalami reaksi buruk terhadap obat tersebut. Limpa Owen membesar dan ia mengalami sembelit parah.
Dengan tubuh yang lemas, Owen diminta menjalani tes darah. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah sel darah putih Owen tiga kali lipat dari jumlah normal. Berdasarkan hasil tes lab, Owen didiagnosis leukemia myeloid kronis, bentuk kanker yang hanya terjadi pada 600 orang di Inggris. Pemilik salon kecantikan ini mengaku beruntung karena penyakitnya bisa terdeteksi lebih cepat.
"Ya, semua itu bermula dari gigi saya yang copot. Saya merasa bersyukur karenanya. Sampai lima tahun ke depan, saya harus mengonsumsi obat kemoterapi tablet. Dokter mengatakan telat sebulan didiagnosis, leukemia yang saya idap akan mengancam nyawa saya," tutur Owen, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (27/2/2015).
Istri Owen, Mark Kerrie juga bersyukur karena gigi suaminya copot. Sebab, menurutnya jika gigi Owen tidak copot, maka dia tidak akan mengonsumsi Co-codamol dan tidak mengalami konstipasi, sehingga bisa dipastikan Owen tidak menjalani tes darah.
Baca juga: Perut 'Diendus' Kucing Peliharaan, Wanita Ini Selamat dari Kanker Usus
"Awalnya memang dokter pikir saya hanya sembelit. Tapi dokter kedua menjalani tes lagi, dan setelah dilakukan tes ketiga baru diketahui jumlah sel darah putih saya melebih normal. Saya berpikir penyakit yang saya alami berhubungan dengan masa kecil saya karena saya tinggal di area perkebunan Pepperhill di Northfleet," tutur Owen.
Apalagi, dokter sempat menanyakan apakah ia pernah pergi ke stasiun tenaga nuklir yang ada di dekat daerah tersebut. Owen juga mengatakan empat temannya yang tinggal di radius 100 meter dari stasiun tenaga nuklir tersebut memang terkena jenis kanker yang cukup langka.
Baca juga: Gejala Mirip Demam Berdarah, Waspadai Leukemia Pada Anak
Ketika sedang berlibur bersama keluarganya, gigi Owen copot dan ia mengalami nyeri luar biasa. Owen pun diberi obat anti-nyeri Co-codamol. Namun, tubuhnya mengalami reaksi buruk terhadap obat tersebut. Limpa Owen membesar dan ia mengalami sembelit parah.
Dengan tubuh yang lemas, Owen diminta menjalani tes darah. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah sel darah putih Owen tiga kali lipat dari jumlah normal. Berdasarkan hasil tes lab, Owen didiagnosis leukemia myeloid kronis, bentuk kanker yang hanya terjadi pada 600 orang di Inggris. Pemilik salon kecantikan ini mengaku beruntung karena penyakitnya bisa terdeteksi lebih cepat.
"Ya, semua itu bermula dari gigi saya yang copot. Saya merasa bersyukur karenanya. Sampai lima tahun ke depan, saya harus mengonsumsi obat kemoterapi tablet. Dokter mengatakan telat sebulan didiagnosis, leukemia yang saya idap akan mengancam nyawa saya," tutur Owen, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (27/2/2015).
Istri Owen, Mark Kerrie juga bersyukur karena gigi suaminya copot. Sebab, menurutnya jika gigi Owen tidak copot, maka dia tidak akan mengonsumsi Co-codamol dan tidak mengalami konstipasi, sehingga bisa dipastikan Owen tidak menjalani tes darah.
Baca juga: Perut 'Diendus' Kucing Peliharaan, Wanita Ini Selamat dari Kanker Usus
"Awalnya memang dokter pikir saya hanya sembelit. Tapi dokter kedua menjalani tes lagi, dan setelah dilakukan tes ketiga baru diketahui jumlah sel darah putih saya melebih normal. Saya berpikir penyakit yang saya alami berhubungan dengan masa kecil saya karena saya tinggal di area perkebunan Pepperhill di Northfleet," tutur Owen.
Apalagi, dokter sempat menanyakan apakah ia pernah pergi ke stasiun tenaga nuklir yang ada di dekat daerah tersebut. Owen juga mengatakan empat temannya yang tinggal di radius 100 meter dari stasiun tenaga nuklir tersebut memang terkena jenis kanker yang cukup langka.
Baca juga: Gejala Mirip Demam Berdarah, Waspadai Leukemia Pada Anak
0 komentar:
Post a Comment