LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN GULMA
“Identifikasi gulma”
OLEH
Nama : Inggi Pamungkas
Npm : E1J010092
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU 2013
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi berasal dari kata “identik” yang artinya sama atau serupa dengan, dan
untuk ini kita dapat terlepas dari nama Latin. Nama Latin suatu gulma akan sangat berarti
karena nama tersebut diterima di dunia Internasional. Sebagai contoh jika kita menyebutkan
nama babadotan, ahli gulma India atau Afrika bahkan mungkin yang berasal dari Pulau Jawa
sering tidak mengetahuinya. Tetapi dengan menyebutkan nama Latinnya yaitu Ageratum
conyzoides, L. maka hampir dapat dipastikan orang-orang tersebut mengetahuinya.Atau jika
tidak, maka mereka dengan mudah mencari informasi dengan berpengangan pada nama Latin
gulma tersebut.
Nama Latin suatu jenis gulma biasanya terdiri dari dua kata. Kata pertama
menunjukkan marganya yang selalu dimulai dengan huruf besar sedangkan kata kedua
menunjukkan jenis yang selalu dimulai dengan huruf kecil.
Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau
seluruh cara-cara yaitu (1) Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah
diidentifikasi di herbarium; (2) Konsultasi langsung dengan para ahli dibidang yang
bersangkutan; (3) Mencari sendiri melalui kunci identifikasi; (4) Membandingkan dengan
determinasi yang ada; (5) Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia.
Dengan adanya efek negatif yang ditimbulkan oleh gulma maka kita perlu mengetahui
ciri dan sifat dari masing masing gulma baik jenisnya maupun habitat serta ciri identifikasi
yang lain.Pengetahuan kita mengidentifikasi gulma sangatlah penting karena dengan
identifikasi gulma maka kita dapat melakukan tindakan pengendalian gulma. Misalnya cara
apa yang tepet yang digunakan untuk mengendalikan gulma tertentu, sehingga dengan
demikian maka kita dapat mengambil tindakan dalam pengendaliannya. Dengan
pengendalian itu diharapkan kita memperoleh keuntungan namun tidak merugikan secara
ekologi dan tidak merusak lingkungan.
Tujuan
Agar dapat mengenal jenis-jenis gulma, nama daerah, nama latin spesies gulma,
bentuk morfologi dan bagian anatomi dan membedakan golongan gulma.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap jenis gulma memiliki jenis yang berbeda satu sama lainnya, misalnya tipe
pertumbuhan, cara perkembangbiakan dan daya kompetensi terhadap tanaman. Tipe
pertumbuhan gulma ada yang tegak, menjalar dan ada yang memanjat. Cara
perkembangbiakan gulma ada yang melalui biji, umbi, stolon, rhizoma, dan lainlain.
pengenalan sifat-sifat tersebut berhubungan erat dengan kemampuan bersaing dengan
tanaman, dan pada akhirnya dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk
menentukan metode dan cara pengendaliannya (Nurjanah.dkk, 2008).
Dalam bukunya pengantar ilmu dan pengendalian gulma, Jodi Moenandir (1999)
mengakatakan bahwa gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu:
1. Sesuai dengan bentuk daunnya (gulma daun lebar dan gulma daun sempit dan gulma
rumput)
2. Sesuai lama hidupnya (gulma satu musim, dua musim dan tahunan)
3. Dari sudut pentingnya (gulma ganas dan gulma sangat ganas)
Gulma teki merupakan jenis gulma yang memiliki dua cara dalam melakukan
perkembangbiakannya yaitu melalui organ perbanyakan utama yang ada didalam tanah yang
berupa umbi dan perbanyakan dengan menggunakan biji (Moenandir,1988)
Gulma teki atau Sedges juga merupakan jenis gulma yang banyak terdapat diareal
pertanian baik di darat maupun diareal persawahan. Golongan gulma teki meliputi semua
jenis gulma yang termasuk ke dalam famili Cyperaceae dan kelas Monocotyledonae. Ciri-ciri
gulma teki antara lain batang pada umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang bulat atau
pipih, dan berisi (massif); daun berjejal pada pangkal batang dan tersusun pada tiga deretan;
daun duduk dan berbentuk pita dengan urat daun membujur; pelepah daun berbentuk bulat,
meskipun adapula yang tidak memiliki pelepah; tanaman tidak memiliki lidah daun; bunga
berbentuk payung dengan satu daun pelindung, bunga tersusun dalam bulir (spica) atau anak
bulir, dan biasanya dilingkupi satu daun pelindung; ibu tangkai bunga tidak berbuku-buku;
buah tidak membuka, dan bijinya lepas dari dinding buah dan organ perbanyakanya terletak
dalam tanah ada pula yang mempergunakan biji (Rukmana dan Sugandi, 1999)
DOWNLOAD
0 komentar:
Post a Comment