I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
pengambilan keputusan yang bersifat komplek, dinamis, dan mungkin kurang
terstruktur, para manajemen pada setiap
level banyak mengunakan teori dan model
yang andal dalam mendukung
keputusan yang akan diambil. Penyelesaian untuk masalah yang melibatkan
kriteria majemuk, maka dalam pengambilan keputusan ini akan menjadi kurang efektive dari keputusan
yang akan diambil.
Kriteria majemuk yang sudah ditetapkan akan menjadi
suatu salah satu pertimbangan dan parameter utama dalam mendukung keputusan. Untuk mendukung pengambilan
keputusan berdasarkan criteria yang sudah ditetapkan akan menjadi efektive jika
menggunakan model – model yang tepat
dimana diantaranya adalah metode bayes, metode perbandingan eksponensial (MPE),
composit performance index (CPI) dan pendekatan system.
Semua kriteria yang ditetapkan harus disesuaikan
dengan keinginan dari manajemen dan kemampuan dari objek tersebut. Dengan
menggunakan beberapa model diatas, maka diharapkan akan dihasilkan keputusan
berdasarkan pertimbangan dari model – model yang digunakan dalam menentukan
aksi berikutnya.Keinginan untuk menghasilkan keputusan yang efektive
berdasarkan kriteria yang ditetapkan akan menjadi baik dan tepat dengan menggunakan empat metode penelitian
yang meliputi 1) Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), yaitu metode yang
digunakan untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan
menggunakan beberapa kriteria, 2) CPI
adalah merupakan indeks gabungan (Composite Index) yang
dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai
alternatif (i) berdasarkan beberapa kriteria (j). 3) Metode Bayes yaitu teknik yang digunakan
untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah
alternatif dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal 4) pendekatan
system adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masa lah yang kompleks dan bersifat interdisiplin
sebagai bagian dari suatu system.
1.2 Tujuan
1.2.1
Pendekatan System
Ü Mahasiswa
mampu mengidentifikasi pelaku pada agroindustri
Ü Mahasiswa
mampu mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan setiap pelaku
Ü Mahasiswa
mampu membuat diagram loop yang menunjukkan hubungan antar pelaku
Ü Mahasiswa
mampu menyusun diagram input-output
1.2.2
Pengambilan Keputusan
Dengan Perbandingan Indeks Kerja (CPI)
Ü
Mahasiswa dapat membedakan antara kriteria dan alternative dan menyusun
kriteria serta alternatif dari data menjadi informasi
Ü
Mahasiswa dapat melakukan transformasi data
Ü
Mahasiswa dapat melakukan perhitungan dengan metode perbandingan indeks
kerja (CPI)
Ü
Mahasiswa dapat melakukan pengambilan keputusan dengan metode
perbandingan indeks kerja (CPI)
1.2.3
Pengambilan Keputusan
Dengan Metode Bayes
Mahasiswa
dapat membedakan antara criteria dan alternative dan menyusun criteria serta
alternative dari data menjadi informasi
Ü
Mahasiswa dapat melakukan transformasi data
Ü
Mahasiswa dapat melakukan perhitungan dengan metode bayes
Ü Mahasiswa dapat melakukan pengambilan
keputusan dengan metode bayes
1.2.4
Pengambilan Keputusan
Dengan Metode Perbandingan Eksponensial(MPE)
Ü Mahasiswa
mampu menentukan alternative keputusan dengan MPE
Ü Mahasiswa
mampu menyusun criteria keputusan dengan MPE
Ü Mahasiswa
mampu menentukan bobot setiap criteria
keputusan dalam MPE
Ü Mahasiswa
mampu menghitung derajat kepentingan relative setiap pilihan keputusan pada
setiap criteria dalam MPE
Ü Mahasiswa
mampu dalam menghitung nilai dari setiap alternative keputusan berdasarkan
criteria dan bobot setiap criteria sebagai dasar pengambilan keputusan
Ü Mahasiswa
mampu membuat peringkat nilai yang diperoleh
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pendekatan
System
Pendekatan
sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masa lah yang kompleks dan bersifat interdisiplin
sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba menggali
elemen-elemen terpenting yang memiliki
kontribusi signifikan terhadap tujuan sistem.
Gagasannya adalah suatu paham
sinergi, yakni jumlah bagian-bagian yang diintegrasikan lebih besar dari jumlah
bagian secara terpisah. Dengan kata lain, hasil suatu sistem secara keseluruhan dapat ditingkatkan bila
bagian-bagian komponennya dapat
diintegrasikan. Gagasan lain
adalah adanya hubungan timbal balik antar bagian atau sub sistem (komunikasi), hirarki bagian-bagian
sistem, umpan balik, kontrol, batasan,
dan lingkungan sistem (Simatupang 1995;
Grady 1998; Eriyatno 1999;
Buede 2009; Stair & Reynolds 2010).
2.2
Pengambilan Keputusan
Dengan Perbandingan Indeks Kerja (CPI)
CPI
adalah merupakan indeks gabungan
(Composite Index) yang dapat digunakan untuk
menentukan penilaian
atau peringkat dari berbagai alternatif (i) berdasarkan beberapa criteria.
Prosedur penyelesaian CPI
Ü identifikasi criteria tren positif (semakin
tinggi nilai semakin baik) & tren rendah (semakin rendah nilai semakin
baik)
Ü utk criteria tren positif, nilai min pada
setiap criteria di transpormasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya
ditranspormasi scr proporsional lbih tinggi
Ü utk criteria tren negative, nilai minimum pd
setiap criteria ditranspormasi keseratus, sedangkan nilai lainnya
ditranspormasi scr proporsional lbih rendah
Ü perhitungan selanjutnya mengikuti Bayes
2.3 Pengambilan
Keputusan Dengan Metode Bayes
Metode
Bayes ini merupakan metode yang baikdi
dalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan
probabilitas bersyarat sebagai dasarnya.
Metode
bayes merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan
menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia
sebelumnya.
Metode
Bayes memberikan cara yang mendasar dalam memasukkan informasi eksternal ke
dalam proses analisa data. Proses ini diawali dengan distribusi probabilitas
yang sudah ada diberikan untuk himpunan data yang dianalisa. Karena distribusi
diberikan sebelum ada data yang dipertimbangkan, sehingga disebut distribusi
priori. Himpunan data baru menjadikan distribusi priori ini menjadi distribusi
posterior. Perubahan yang terjadi dari priori ke posterior merujuk pada Teorema
Bayes.
Metode Bayes ; merupakan teknik yg dignakan utk melakukan analisis dlm
pengambilan keputusan terbaik dr sejumlah alternative
2.4 Pengambilan
Keputusan Dengan Metode Perbandingan Eksponensial(MPE)
Metode
perbandingan eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode pengambilan
keputusan yang mengkuantifikasikan pendapat seseorang atau lebih dalam skala
tertentu. Pada prinsipnya ia merupakan metode skoring terhadap pilihan yang
ada. Dengan perhitungan secara eksponensial, perbedaan nilai antar kriteria
dapat dibedakan tergantung kepada kemampuan orang yang menilai.
MPE
mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin bias terjadi dalam
analisis. Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi
eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternative keputusan lebih
nyata (Marimin, 2004).
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
Ü merupakan salah satu metode utk menentukan
urutan prioritas alternative keputusan dgn criteria jamak
Ü teknik ini digunakan sbg pembantu bagi
individu pengambilan keputusan utk menggunakan rancang bangun model yg telah
terdefinisi dgn baik pd tahapan proses.
III METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1
“Pendekatan System” adalah
Ü Peralatan
tulis
Ü Kuisener.
3.1.2
“Pengambilan Keputusan Dengan Perbandingan Indeks Kerja (CPI)”
Peralatan tulis
Ü Kalkulator
Ü Data
indeks kerja (IRR, B/V, NPV, dll) dari berbagai industry yang dapat dilihat
dari sumberpustaka/internet.
3.1.3
“Pengambilan Pengambilan Keputusan
Dengan Metode Bayes”
Ü Peralatan
tulis
Ü Kalkulator
Ü Data
berbagai strategis sebagai alternative dan akibat peluang sebagai akibat
pemilihan alternative
3.1.4 “Pengambilan Keputusan dengan Metode Perbandingan Eksponensial
(MPE)”
Ü Peralatan
tulis
Ü Kalkulator
Ü Data
primer pohon industry komoditi yang dapat diambil dari literature
Ü Data
hasil wawancara dengan pakar melalui pemikiran-pemikiran dengan ide kreatif
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1
“Pendekatan System”
a)
Mengidentifikasi pelaku
Ü Membagikan kuisener atau menanyakan kepada responden
Ü Menandai tabel yang telah dibuat sesuai dengan penilaian
panelis yang digunakan
Ü Menghitung nilai penilaian pada setiap kolom
Ü Menentukan pelaku sesuai dengan hasil hitungan
b)
Mengidentifikasi masalah pelaku
Ü Memasukkan pelaku yang teridentifikasi pada tahap pertama
Ü Mengindentifikasi komponen info yang diperlukan dalam
merancang agroindustri
Ü Menandai kolom pelaku yang memerlukan info
c) Mengidentifikasi
kebutuhan masing-masing pelaku
d) Mengidentifikasi
hubungan antar elemen dan membuat diagram loop
e) Mengidentifikasi peubah input yang terkendali, input
tak terkendali, output yang diinginkan
dan efek samping output yang tidak diinginkan
3.2.2 “Pengambilan
Keputusan Dengan Perbandingan Indeks
Kerja (CPI).
Mengumpulkan informasi ketersediaan bahan baku
a)
Mengumpulkan/mencari
alternatif industri yang dapat dikembangkan di provinsi bengkulu Bengkulu
berdasarkan bahan baku
b)
Mencari
informasi IRR, B/V, NPV dari semua produk
c)
Melakukan
pembobotan pada setiap indeks kerja
d)
Melakukan
perhitungan untuk pemilihan produk dengan metode perbandingan indeks kerja
e)
Menentukan
pilihan keputusan berdasarkan hasil perhitungan dengan indeks kerja
3.2.3 “Pengambilan
Keputusan Dengan Metode Bayes.
Mengumpulkan informasi berbagai strategis dalam
agroindustri
a)
Mengumpulkan/mencari
alternatif dalam setiap strategis
b)
Mengumpulkan/mencari
informasi peluang setiap alternatif pemilihan strategis
c)
Melakukan
pembobotan pada setiap pilihan alternatif
d)
Melakukan
perhitungan untuk pemilihan produk dengan metode bayes
e)
Menentukan
pilihan keputusan berdasarkan hasil perhitungan dengan metode bayes
3.2.4 “Pengambilan Keputusan
Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).
a). Menentukan alternatif keputusan
b). Menyusun kriteria keputusan
c)
Menentukan
bobot setiap kriteria keputusan
d)
Menentukan
derajat kepentingan relatif setiap pilihan keputusan pada setiap kriteria
e)
Menghitung
nilai dari setiap alternatif keputusan.
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1
Pendekatan System
Ü Dari
data yang didapat terdapat beberapa pelaku industry yang saling berhubungan
ssatu sama lainnya, dimana petani merupakan pelaku utama dalam dimulainya suatu
proses indutri.
Ü Metode sistem pada prinsipnya melalui enam
tahap analisis sebelum tahap sintesa (rekayasa), meliputi : (1) analisis
kebutuhan, (2) identifikasi sistem, (3) formulasi masalah , (4) pembentukan
alternatif sistem, (5) determinasi dari realisasi fisik, sosial dan politik,
(6) penentuan kelayakan ekonomi dan keuangan (Eriyatno, 1999; Buede
2009). Pendekatan sistem dicirikan oleh adanya suatu metodologi
perencanaan atau pengelolaan, bersifat multi disiplin terorganisir, adanya
penggunaan model matematik, berpikir secara kualitatif, optimasi serta dapat
diaplikasikan dengan komputer. Pendekatan sistem menggunakan abstraksi keadaan
nyata ataupun penyederhanaan sistem nyata untuk pengkajian suatu masalah .
5.1.2
Pengambilan Keputusan
Dengan Perbandingan Indeks Kerja (CPI)
merupakan indeks
gabungan yg dpt digunakan utk menentukan
penilaian/peringkat dari berbagai alternative (i) berdsarkn bbrp criteria.
5.1.3
Pengambilan Keputusan
Dengan Metode Bayes
Teori
keputusan bayes adalah pendekatan statistic yang pundamental dalam pengenalan pola.
Pendekatan ini didasarkan kuantifikasi trade-off antara berbagai keputusan
klasifikasi dengan menggunakan probabilitas dan ongkos yang ditimbulkan dalam
keputusan-keputusan tersebut. Metode bayes ini juga merupakan metode yang baik
di dalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan enggunakan
probabilitas sebagai dasarnya.
5.1.4
Pengambilan Keputusan Dengan Metode Perbandingan Eksponensial(MPE)
Pada prinsipnya metodeini merupakan metode skoring terhadappilihan yang ada. Dengan
perhitungan secara eksponensial, perbedaan nilai antar kriteria dapat
dibedakan tergantung kepada kemampuan orang yang menilai.
DAFTAR PUSTAKA
Marimin, Teknik dan
Aplikasi Pengambil Keputusan Kriteria Majemuk, Grasindo 2004
pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/.../pendekatan_sistem.pdf
Anonim, 2007. Pengertian dan ciri-ciri pendekatan sistem.
Anonim,2009. konsep metode perbandingan eksponensial.
http://ariyoso.wordpress.com/2009/10/27/konsep-metode-perbandingan-eksponensial-mpe/
(13 Desember 2011)
0 komentar:
Post a Comment