Monday, March 31, 2014

Perancangan Fasilitas Tata Letak Pabrik

NAMA : ANDRI NOPRIANDIS
NPM : E1G010038

Perancangan Fasilitas Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik meruipakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akanjuga menjaga kelangsungan hidup atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil. 
Latar Belakang Perlunya Tata Letak Pabrik
     Dalam suatu pabrik banyak dijumpai berbagai macam fasilitas produksi agar suatu kegiatan operasional produksi dapat berjalan dengan lancar, baik berupa mesin, peralatan produksi, pekerja dan fasilitas penunjang lainnya yang harus disediakan dan ditempatkan pada tempat masing-masing agar berfungsi secara optimal. Perancanaan tata letak pabrik akan senantiasa diperlukan oleh perusahaan, selain alasan tersebut diatas beberapa alasan lain adalah sebagai berikut (Wignjoesoebroto, tahun 1990: 65)
1. Adanya perubahan rancangan produk yang mencolok dari produk lama, dikarenakan rancangan produk lama sudah tidak diminati oleh pasar.
2. Adanya produk baru Penambahan produk baru yang akan  diproduksi, akan mengakibatkan perubahan pada tata letak pabrik.
3. Adanya perubahan kapasitas produksi yang besar Meningkatnya jumlah permintaan barang akan berpengaruh terhadap tata letak pabrik, oleh karena itu perlu dievaluasi kembali secara cepat, karena dimungkinkan adanya penambahan jumlahmesin baik baru maupun lama.
4. Sering terjadinya kecelakaan pada proses produksi Jika dalam suatu pabrik sering terjadi kecelakaan kerja, maka  layout perlu ditinjau kembali agar keselamatan kerja dan keamanan dapat terjamin.
5. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan atau sehat

Apa tujuan dan Manfaat Pengaturan Tata Letak Pabrik ? 

Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat meningkatkan moral kerja yang baik dari operator. 
Adapun pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat dalam system produksi, antara lain : 
·         Menaikkan output produksi 
·         Mengurangi waktu tunggu 
·         Mengurangi proses pemindahan bahan 
·         Penghematan penggunaan area (produksi, gudang, service, dsb) 
·         Peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi 
·         Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran 
Memperbaiki moral dan kepuasaan kerja 
·         dan lain-lain 

Yang pada dasarnya kesemuanya itu akan bias meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi biaya operasi, dapat diperoleh harga produk yang rendah, sehinga mampu bersaing di pasar bebas. 
Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi
Menurut Wignjosoebroto (2009), pemilihan dan penempatan alternatif tata letak merupakan langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi, karena tata letak yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas produksi yang berlangsung.Penetapan mengenai macam spesifikasi, jumlah dan luas area dari fasilitas produksi yang diperlukan merupakan langkah awal sebelum perencanaan pengaturan tata letak fasilitas.
Salah satu alasan orang cenderung untuk memusatkan perhatian terlebih dahulu pada tata letak baru kemudian sistem pemindahan bahannya terletak pada penekanan terhadap proses manufacturing yang berlangsung.
 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk
Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan produk atau komponen yang akan dibuat. Produk-produk yang tidak identik dikelompok berdasarkan langkah-langkah proses, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai dan sebagainya. Disini pengelompokkan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir seperti halnya pada tipe produk tata letak. Pada tipe kelompok produk, mesin-mesin atau fasilitas produksi nantinya juga akan dikelompokkan dan di tempatkan dalam sebuah manufacturing sel. Karena disini setiap kelompok produk akan memiliki urutan proses yang sama maka akan menghasilkan tingkat efisien yang tinggi dalam proses manufakturingnya. Efisiensi tinggi tersebut akan dicapai sebagai konsekuensi pengaturan fasilitas produksi secara kelompok atau sel yang menjamin kelancaran aliran kerja. Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk dapat ditunjukkan seperti gambar 3 dibawah ini:
download.png
Gambar 3 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk
Sumber: Wignjosoebroto (2009)


a.   Bahan Baku
Bahan Baku merupakan unsur pokok dalam sebuah produk yang akan di hasilkan, semakin baik bahan baku maka semakin baik produk yang dihasilkan, begitu pola ketersediaan nya, sebab pembangunan sebuah pabrik merupakan investasi yang padat modal dan memerlukan dana yang cukup besar, serta man power yang akan di pergunakan  sehingga analisa pembangunan sebuah pabrik dalam hal ini PKS (Pabrik Kelapa Sawit) juga harus mencakup analisa ketersediaan bahan baku antara lain :
  1. Jenis Buah Sawit yang dihasilkan
  2. Kualitas Tandan Buah yang akan di olah
  3. Usia Produktif tanaman
  4. Transportasi angkut buah
b.       Aksesibilitas
Dalam tahap aksesbilitas dilihat jarak (akses angkut buah dari kebun dan masyarakat sekitar) letak geografis kearah jalan utama ke pelabuhan terdekat, juga menghindari pemakaian jalan yang bukan milik perusahaan untuk menghindari berbagai konflik yang mungkin terjadi.

c.        Tata Letak
Untuk mendirikan suatu pabrik perlu dilakukan penataan di dalamnya atau disebut juga sebagai tata letak pabrik. Dalam tata letak pabrik Ada 3 (tiga) hal yang perlu diatur layout-nya, yaitu Tata letak Pabrik, Tata letak kantor dan Tata Perumahan.

  1. Jembatan timbang
  2. Penerimaan TBS dan penimbangan (Loading ramp)
  3. Bangunan Pabrik
  4. Tangki Timbun CPO
  5. Kolam penyediaan air
  6. Kolam Limbah
  7. Bangunan Kantor
  8. Laboratorium
  9. Bengkel
  10. Tempat ibadah dan pos jaga.
  11. Perumahan
d.       Kesehatan 
Dari aspek kesehatan pembangunan harus mengacu pada kaidah Lingkungan dan Iklim ( penentuan Rona Awal sangat berpengaruh terhadap keberadaan  Pabrik yakni
  1. Arah angin dan Kecepatan angin
  2. Tingkat kebisingan
  3. Smelty/polusi bau kolam limbah)
  4. Arah effluent pond
 e.       Lokasi dan Topograpi  Survey

  1. Tanah (Fisik tanah gambut atau mineral dan type tanahnya berdasarkan peta Satuan Peta Tanah)
  • ·         Suitable Tanah Mineral atau Gambut
  • ·         Run Flow air pada musin penghujan (Level ketinggian dari sungai)
  • ·         Tingkat pemadatan atau timbun tanah
  1. Kecukupan air untuk proses produksi dan perumahan (penentuan Outlet Air, kecepatan air, debit air sungai, kedalaman sungai, panjang sungai. Kejernihan air)
  2. Kejernihan dan tingkat campuran air sungai (kualitas air visual)
  3. Topografi (peta top dan SPT)
  4. Luasan Areal lokasi Pabrik dan lingkungan pendukung
  5. Leveling tanah Pabrik
 f.         Ekonomi dan sosial 
  1. Keberadaan Pabrik, jarak dari pemukiman warga minimal
  2. Pemanfaatan aliran sungai bagi masyarakat
  3. Support material yang ada.
  4. Sosial ekonomi masyarakat sekitar dan ketersedian Man Power Lokal.



LAYOUT

skema pabrik.jpg

0 komentar:

Post a Comment