NAMA
: ANDRI NOPRIANDIS
NPM
: E1G010038
Perancangan Fasilitas Tata Letak
Pabrik
Tata letak pabrik meruipakan
suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang terencana
dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan produksi
dan dalam beberapa hal akanjuga menjaga kelangsungan hidup atau keberhasila
suatu perusahaan. Peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak
berarti apa-apa akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena
aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung dalam jangka
waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan
yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang
tidak kecil.
Latar
Belakang Perlunya Tata Letak Pabrik
Dalam suatu pabrik banyak dijumpai
berbagai macam fasilitas produksi agar suatu kegiatan operasional produksi
dapat berjalan dengan lancar, baik berupa mesin, peralatan produksi, pekerja
dan fasilitas penunjang lainnya yang harus disediakan dan ditempatkan pada
tempat masing-masing agar berfungsi secara optimal. Perancanaan tata letak
pabrik akan senantiasa diperlukan oleh perusahaan, selain alasan tersebut
diatas beberapa alasan lain adalah sebagai berikut (Wignjoesoebroto, tahun 1990:
65)
1.
Adanya perubahan rancangan produk yang mencolok dari produk lama, dikarenakan
rancangan produk lama sudah tidak diminati oleh pasar.
2.
Adanya produk baru Penambahan produk baru yang akan diproduksi, akan mengakibatkan perubahan pada
tata letak pabrik.
3.
Adanya perubahan kapasitas produksi yang besar Meningkatnya jumlah permintaan
barang akan berpengaruh terhadap tata letak pabrik, oleh karena itu perlu
dievaluasi kembali secara cepat, karena dimungkinkan adanya penambahan
jumlahmesin baik baru maupun lama.
4.
Sering terjadinya kecelakaan pada proses produksi Jika dalam suatu pabrik
sering terjadi kecelakaan kerja, maka
layout perlu ditinjau kembali agar keselamatan kerja dan keamanan dapat
terjamin.
5.
Lingkungan kerja yang tidak memuaskan atau sehat
Apa tujuan dan Manfaat Pengaturan Tata Letak Pabrik
?
Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat meningkatkan moral kerja yang baik dari operator.
Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat meningkatkan moral kerja yang baik dari operator.
Adapun pengaturan tata letak pabrik yang baik akan
memberikan manfaat dalam system produksi, antara lain :
·
Menaikkan
output produksi
·
Mengurangi
waktu tunggu
·
Mengurangi
proses pemindahan bahan
·
Penghematan
penggunaan area (produksi, gudang, service, dsb)
·
Peningkatan
pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi
·
Mengurangi
kemacetan dan kesimpangsiuran
Memperbaiki moral dan kepuasaan kerja
Memperbaiki moral dan kepuasaan kerja
·
dan
lain-lain
Yang pada dasarnya kesemuanya itu
akan bias meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi biaya operasi, dapat
diperoleh harga produk yang rendah, sehinga mampu bersaing di pasar bebas.
Tipe
Tata Letak Fasilitas Produksi
Menurut
Wignjosoebroto (2009), pemilihan dan penempatan alternatif tata letak merupakan
langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi, karena tata
letak yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas
produksi yang berlangsung.Penetapan mengenai macam spesifikasi, jumlah dan
luas area dari fasilitas produksi yang diperlukan merupakan langkah
awal sebelum perencanaan pengaturan tata letak fasilitas.
Salah
satu alasan orang cenderung untuk memusatkan perhatian terlebih
dahulu pada tata letak baru kemudian sistem pemindahan bahannya
terletak pada penekanan terhadap proses manufacturing yang
berlangsung.
Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok
Produk
Tata
letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan produk atau komponen yang akan
dibuat. Produk-produk yang tidak identik dikelompok berdasarkan langkah-langkah
proses, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai dan sebagainya. Disini
pengelompokkan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir seperti halnya
pada tipe produk tata letak. Pada tipe kelompok produk, mesin-mesin atau
fasilitas produksi nantinya juga akan dikelompokkan dan di tempatkan dalam
sebuah manufacturing sel. Karena disini setiap kelompok produk akan memiliki
urutan proses yang sama maka akan menghasilkan tingkat efisien yang tinggi
dalam proses manufakturingnya. Efisiensi tinggi tersebut akan dicapai sebagai
konsekuensi pengaturan fasilitas produksi secara kelompok atau sel yang
menjamin kelancaran aliran kerja. Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok
produk dapat ditunjukkan seperti gambar 3 dibawah ini:

Gambar 3 Tata Letak Fasilitas
Berdasarkan Kelompok Produk
Sumber: Wignjosoebroto (2009)
a. Bahan Baku
Bahan Baku merupakan unsur pokok
dalam sebuah produk yang akan di hasilkan, semakin baik bahan baku maka semakin
baik produk yang dihasilkan, begitu pola ketersediaan nya, sebab pembangunan
sebuah pabrik merupakan investasi yang padat modal dan memerlukan dana yang
cukup besar, serta man power yang akan di pergunakan sehingga analisa
pembangunan sebuah pabrik dalam hal ini PKS (Pabrik Kelapa Sawit) juga harus
mencakup analisa ketersediaan bahan baku antara lain :
- Jenis Buah Sawit yang
dihasilkan
- Kualitas Tandan Buah yang akan
di olah
- Usia Produktif tanaman
- Transportasi angkut buah
b. Aksesibilitas
Dalam tahap aksesbilitas dilihat
jarak (akses angkut buah dari kebun dan masyarakat sekitar) letak geografis
kearah jalan utama ke pelabuhan terdekat, juga menghindari pemakaian jalan yang
bukan milik perusahaan untuk menghindari berbagai konflik yang mungkin terjadi.
c. Tata Letak
c. Tata Letak
Untuk mendirikan suatu pabrik perlu
dilakukan penataan di dalamnya atau disebut juga sebagai tata letak pabrik.
Dalam tata letak pabrik Ada 3 (tiga) hal yang perlu diatur layout-nya,
yaitu Tata letak Pabrik, Tata letak kantor dan Tata Perumahan.
- Jembatan timbang
- Penerimaan TBS dan penimbangan (Loading
ramp)
- Bangunan Pabrik
- Tangki Timbun CPO
- Kolam penyediaan air
- Kolam Limbah
- Bangunan Kantor
- Laboratorium
- Bengkel
- Tempat ibadah dan pos jaga.
- Perumahan
d. Kesehatan
Dari aspek kesehatan pembangunan
harus mengacu pada kaidah Lingkungan dan Iklim ( penentuan Rona Awal sangat
berpengaruh terhadap keberadaan Pabrik yakni
- Arah angin dan Kecepatan angin
- Tingkat kebisingan
- Smelty/polusi bau kolam limbah)
- Arah effluent pond
e. Lokasi dan
Topograpi Survey
- Tanah (Fisik tanah gambut atau
mineral dan type tanahnya berdasarkan peta Satuan Peta Tanah)
- ·
Suitable Tanah Mineral atau Gambut
- ·
Run Flow air pada musin penghujan (Level ketinggian dari sungai)
- ·
Tingkat pemadatan atau timbun tanah
- Kecukupan air untuk proses
produksi dan perumahan (penentuan Outlet Air, kecepatan air, debit air
sungai, kedalaman sungai, panjang sungai. Kejernihan air)
- Kejernihan dan tingkat campuran
air sungai (kualitas air visual)
- Topografi (peta top dan SPT)
- Luasan Areal lokasi Pabrik dan
lingkungan pendukung
- Leveling tanah Pabrik
f. Ekonomi dan
sosial
- Keberadaan Pabrik, jarak dari
pemukiman warga minimal
- Pemanfaatan aliran sungai bagi
masyarakat
- Support material yang ada.
- Sosial ekonomi
masyarakat sekitar dan ketersedian Man Power Lokal.
LAYOUT

0 komentar:
Post a Comment