BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini persaingan antara sumber
daya manusia semakin hari semakin terasa sangat ketat, hal ini tidak terlepas
dari perkembangan dunia yang menuntut tersedianya sumber daya manusia yang
berkualitas.
Kualitas sumber daya manusia salah satunya di tentukan
oleh berapa lama manusia tersebut mengenyam pendidikan formal maupun non
formal, sebab melalui pendidikan manusia akan menjadi tahu dariapa yang mereka
tidak ketahui.
Jejang pendidikan di negara kita sudah sangat memadai
mulai dari Sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, tinggal bagaimana para
peserta didik bersedia mengikuti serta mentaati semua kurikulum yang ada pada
lembaga pendidikan, setelah para peserta didik bersedia untuk didik serta
dibina maka kesiapan lembaga pendidikanlah yang pada akhirnya menentukan
kualitas peserta didiknya setelah mereka selesai mengenyam pendidikan pada
lembaganya masing-masing.
Persaingan antara lembaga pendidikan khususnya sekolah
menengah atas kian hari kian kuat saja, hal ini memaksa sekolah-sekolah yang
ada berlomba-lomba menawarkan pelayanan terbaik bagi calon peserta didiknya.
Persaingan yang kian menguat tidak akan menjadi
masalah besar bagi sekolah-sekolah yang notabenenya milik pemerintah atau
negeri, sebab untuk sekolah negeri mereka mendapatkan bantuan faslitas dari
pemerintah di bandingkan dengan sekolah swasta.
Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi setiap
sekolah dituntut untuk memasukan sistem khususnya sistem informasi
sebagai bagian dari pengelolaan manajemen di sekolah bersangkutan, dengan
masuknya sistem informasi kedalam sekolah diharapkan lulusannya kelak memiliki
keterampilan lain disamping pengetahuan-pengetahuan inti yang mereka dapatkan
selama mengikuti proses pembelajaraan di sekolah.
Masuknya sistem informasi pada setiap sekolah juga
dapat meningkatkan daya saing sekolah bersangakutan dengan sekolah lain, betapa
tidak dengan adanya sistem informasi segala informasi yang berkaitan dengan
sekolah akan mudah dan cepat di akses bagi mereka yang membutuhkan khususnya
calon siswa baru.
Disamping hal tersebut diatas sistem informasi pun
akan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi para pemegang kebijakan di
sekolah untuk mengambil keputusan yang tepat sehingga sedini mungkin kesalahan
akan dapat diminimalisir.
Untuk itulah pada makalah ini penulis akan membahas
berbagai kerancuan yang sering terdengar di berbagai lembaga pendidikan atau
sekolah dan melalui makalah ini diharapkan akan dihasilkan suatu kajian tentang
“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DI
INDONESIA”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
pemasalahan di atas, maka Penulis dalam menyusun makalah ini dapat mengambil
beberapa permasalahan, yaitu
1. Mengapa
Lembaga Pendidikan Perlu Sistem Informasi?
2. Bagaimana
pesan yang disampaikan dalam makalah yang disusun oleh Penulis tentang “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DI INDONESIA ” ini?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan Penulis menyusun makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pengertian Manajemen,sistem,informasi,pendidikan dan manajemen
sistem informasi pendidikan.
2. Untuk
mengetahui fungsi dan manfaat manajemen sistem informasi bagi lembaga
pendidikan
3. Untuk
mengetahui Keunggulan sistem informasi yang berbasis komputer
4. Untuk
mengetahui Alternatif Pemprosesan Dalam Sistem Informasi.
5. Untuk
mengetahui Keuntungan dan kelemahan pendekatan Pemprosesan secara segera dan
secara periodik
6. Untuk
mengetahui karakteristik dan kelemahan Pendekatan data-base
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Sistem Informasi Pendidikan
Sistem diartikan sebagai suatu kumpulan dari komponen
yang saling berkaitan untuk secara bersama-sama menghasilkan satu tujuan.
Mengenai hirarki pengelompokkannya, dapat dikemukakan bahwa apabila suatu
komponen didalam suatu sistem membentuk sistem sendiri maka komponen ini
dinamakansubsistem dan seterusnya sehingga akan ada nama-nama modul,
submodul,aplikasi dan subaplikasi. Hirarki ini berlaku relatif, tergantung dari
jenjang manajerial manakah dimulainya.
Informasi diartikan
sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga
penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data
adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya. Data diperoleh dari
sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal
elektronis. Pengertian informasi dan data berlaku sangat relatif tergantung
pada posisinya terhadap lingkup permasalahannya. Jenis-jenis informasi dapat
dipandang dari 3 segi yaitu manajerial, sumber dan rutinitasnya.
Manajemen berasal dari
bahasa inggris yaitu dari kata “ To Manage”yang berarti
mengurus,mengatur,melaksanakan dan mengelola.
Pendidikan dapat
diartikan sebagai usaha yang terencana untuk menciptakan suasana belajar agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki suatu
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,sikap
sosial dan ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara.
Sistem informasi adalah
sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu
komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi
dalam suatu bidang tertentu.
Manajemen sistem
informasi pendidikan adalah suatu kumpulan dari komponen yang saling berkaitan
yang diatur,dikelola atau dikoordinasikan untuk mengubah data menjadi informasi
guna mencapai tujuan pendidikan.
Dalam sistem informasi
diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman
kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem
informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
B. Mengapa Lembaga
Pendidikan Perlu Sistem Informasi?
Tujuan atau kemajuan Lembaga Pendidikan/sekolah akan
bisa tercapai tergantung pada lingkungan pendidikan tersebut.
Perubahan yang terjadi dilingkungan pendidikan juga
mempengaruhi lembaga pendidikan. Lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah
ekonomi,politik dan sosial budaya masyarakat.
Perlunya
sistem informasi bagi lembaga pendidikan yaitu
1. Pada tahun 2000an
hampit tidak ada lembaga pendidikan yang tidak memanfaatkan media massa untuk mengiklankan
lembaga pendidikannya,apalagi menjelang tahun ajaran baru. Metode yang
digunakan sangat bervariasi,model yang dipakai juga sangat beraneka ragam.
Yang menarik untuk dikaji,ada perguruan tinggi yang mempromosikan
lembaganya dengan menggunakan model pelawak dan artis ( bukan seorang ahli atau
ilmuwan ).
2. Lembaga pendidikan
tidak bisa lagi dianggap sebagai lembaga sosial semata,karena di dalam lembaga
pendidikan tersebut ada berbagai kepentingan yang mengharuskan lembaga tersebut
tetap eksisi dalam situasi yang penuh persaingan. Pada awal tahun 1980an hampir
tidak ada sekolah yang menawarkan lembaganya dengan membebaskan uang
gedung,pemberian bea siswa,tetapi sekarang karena persaingan yang sangat ketat
lembaga-lembaga pendidikan menawarkan berbagai kemudahan bagi calon siswa dan
mahasiswa.
3. Sistem informasi
tidak saja menginformasikan apa yang terjadi di dalam lembaga pendidikan ,
tetapi juga menyerap informasi dari lingkungan untuk kepentingan lembaga
pendidikan dan masyarakat. Perubahan lingkungan ini sangat pesat,misalnya
perubahan perundangan, kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi
informasi harus segera direspon oleh lembaga pendidikan kalau lembaga tersebut tetap
ingin eksis
Lembaga pendidikan yang besar melibatkan orang banyak
artinya rentang kendalinya juga semakin meningkat dan pihak ekternal yang
terlibat juga banyak.
Dengan semakin luasnya orang yang berkepentingan
dengan lembaga/organisasi diperlukan sistem informasi yang cepat , tepat ,
relevan , padat,jelas mempunyai daya kuantifikasi dan konsistensi.
Oleh karena itu perlu bantuan teknologi informasi,dan
juga pimpinan memerlukan peringkasan informasi dari masing-masing bagian dalam
rangka pengambilan keputusan.
Manfaat
lain dari sistem informasi ini adalah
1. Lebih
mendekatkan masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan atau sebaliknya
mendekatkan sekolah dengan masyarakat di sekitarnya.
2. Meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan dan menggalang dukungan dan
bantuan masyarakat tehadap program-program lembaga pendidikan.
C.
Fungsi-fungsi Dalam Sistem Informasi
Fungsi utama informasi menambah pengetahuan atau
mengurangi ketidak pastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan pemakai
mungkin merupakan hasil data yang dimasukan kedalam, dan pengolahan, suatu
model keputusan. Akan tetapi , dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang
komlpeks, informasi hanya dapat menambbah kemungkianan kepastian atau
mengurangi bermacam – macam pilihan.
Selain itu fungsi informasi adalah memberikan suuatu
dasar kemungkinan untuk mengggapai suatu seleksi kepada pengambil keputusan.
Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang
harus dilakukan, tetapi mengurangi keaneka ragaman dan ketidak pastian untuk
menyebabkan diambilnya suatu keptusan yang baik).
Beberapa informasi dapat berasal dari pengamatan
perseorangan,; berupa informasi lainnya dari percakapan dengan orang – orang
lain dan dari rapat – rapat panitia;beberapa informasi lainnya berasal dari
luar seperti dari majalah, media surat
kabar, atau laporan pemerintah ; dan beberapa lagi mungkin berasal darii system
informasi hanya dapat memberikan sebagiann dari sistem informasi itu sendiri.
Tahap-tahap
yang dilalui dalam sistem informasi adalah
1. Tahap
masukan
2. Tahap
pemrosesan atau pengolahan
3. Tahap
keluaran
Terkait dengan tahap-tahap ini adalah fungsi-fungsi
pengumpulan,pemprosesan data,penyediaan informasi,manajemen data dan
pengendalian data.
Fungsi-fungsi ini sering di sebut sebagai siklus
pemprosesan data yang mentransformasi data dari berbagai sumber menjadi
informasi yang dibutuhkan oleh internal maupun eksternal organisasi.
Pengumpulan data dimulai dengan penangkapan data ( data
capture ) adalah tahap penarikan data ke dalam sisten. Langkah selanjutnya
adalah mencatat data ( recorder ) pada formulir-formulir yang disebut sebagai
dokumen sumber.
Data
yang sudak ditangkap mungkin perlu diabsahkan(divalidasi) untuk memastikan
akurasi atau kecepatannya dan diklasifikasikan untuk dimasukkan dalam
kategori-kategori yang telah ditemukan. Selanjutnya data dapat ditransmisikan /
dipindahkan dari titik tangkapan ke titik pemrosesan.
Data yang sudah dikumpulkan dan
diproses melalui tahap-tahap validasi dan diklasifikasikan kemudian di ringkas
dengan melakukan agregasi terhadap semua kejadian/aktifitas.
Fungsi
manajemen data terdiri dari tahap penyimpanan data , pemutakhiran (updating)
data dan pengambilan ulang(retrieving).
Penyimpanan
data menempatkan data kedalam arsip atau base data ( file atau data bases dalam
komputer ) , data ini juga bisa di gunakan sebagai alat bantu perencanaan.
Data
dapat disimpan secara permanen / sementara untuk menunggu proses selanjutnya.
Pemutakhiran
data maksudnya menyesuaikan data agar mencerminkan peristiwa,operasi dan
keputusan/kebijakan yang terbaru.
Pengambilan
data adalah tahap melakukan akses untuk updating maupun untuk pemrosesan lebih
lanjut menjadi informasi.
Pengendalian data adalah tahap melindungi dan memastikan
ketepatan data,karena data yang masuk ke pemrosesan bisa salah / hilang selama
pemrosesan.
Pengendalian
ini dalam langkah penangkapan dan langkah pemprosesan bisa berupa
otorisasi,validasi,verifikasi,review. Pengamanan data dapat dilakukan dengan
laci yang terkunci,password.
Fungsi informasi yang terakhir adalah menyediakan
informasi ke pengguna. Pengguna bisa internal maupun eksternal organisasi.
Informasi bisa data mentah tapi juga bisa data yang sudah diproses/diolah.
Informasi
bisa berupa laporan insidental atau laporan rutin.
D. Unsur –
unsur Dalam Sistem Informasi Yang Efektif
Bagi Lembaga Pendidikan
Untuk menentukan jaringan yang efektif bagi suatu
sistem informasi manajemen pendidikan telah di sasarkan pertanyaan – pertanyaan
sebagai berikut:
1. Data
atau informasi apakah yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan?
2. Bilamana
data atau informasi itu dibutuhkan oleh lembaga pendidikan?
3. Siapa
yang membutuhkan informasi tersebut?
4. Dimana
data atau informasi itu dibutuhkan?
5. Dalam
bentuk apa data atau informasi itu dibutuhkan?
sumber hidup setiap lembaga pendidikan adalah arus
inteligensi , informasi, dan data. Plasma ini bergerak sepanjang saluran dari
suatu titik ke titik yang lain menuju jaringan unsure – unsure operasi
sekolah/lembaga pendidikan yang saling berhubungan. Arus informasi ini meliputi
data dalam pendidikan, operasi, biaya, langganan, pesaing dan langganan,
sesungguhnya keseluruhan lingkungan intern dan ekstern. Unit – unit arus
mungkin terdapat dalam bentuk panggilan telepon, memo, laporan, formulir,
pertemuan berhadap – hadapan, tanda elektrik atau elektronik, atau setiap media
lainnya yang memindahkan simbul – simbul yang jelas dari suatu tempat
ketempat yang lain dalam sistem.
Pengaturan umpan
balik (feed back loop) terdiri atas saluran – saluran
informasi yang menyampaikan masukan yang telah di olah, operasi dan data
keluaran kepada langkah – langkah analis dan keputusan sehingga rencana dan
standar pendidikan dapat dinilai dan petunjuk – petunjuk kontrol dapat
disampaikan kebawah kepada tingkatan – tingkatan operasi pendidikan.
E. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem informasi berbasis computer secara sederhana
adalah segala bentuk penyajian informasi dengan menggunakan media computer hal
ini dilakukan untuk
memudahkan
serta kerapihan kearsipan yang mungkin dapat berguna di kemudian hari.
Syarat
berjalannya system informasi berbasisi computer adalah :
1. Basic
Data
Data
merupakan input dalam sistem informasi berbasis computer yang kemudian akan di
olah menjadi informasi yang lebih mudah di fahami oleh pihak lain.
Contoh
basic data adalah :
a.
Profile Sekolah
b.
Data Base Kurikulum
c.
Data Base Siswa yang ada
d.
Data Base Guru
e.
Data Base Nilai
2.
Hardware
Hardware
atau perangkat keras merupakan alat yang di gunakan untuk menyimpan data-data
yang akan di oleh menjadi informasi.
Contoh
hardware :
a.
Monitor
b.
CPU
c.
Keyboard
d.
Mouse
e.
Hard Disk
f.
Stabilizer
g.
UPS
h.
Flashdisk
3.
Software
Software
atau perangkat lunak merupakan program yang dapat digunakan untuk mengolah
data.
Contoh
software :
a.
Microsoft Acces
b.
Microsoft Excel
c.
Microsoft Word
d.
Microsoft Power Point
e.
Visual Basic
4.
Operator
Operator
adalah orang yang dapat mengoperasikan computer dan mampu mengolah data menjadi informasi yang lebih mudah untuk di
pahami.
Keunggulan
sistem informasi yang berbasis komputer dibanding secara manual adalah sebagai
berikut :
- Komputer mampu memproses data lebih efektif dibanding manusia.
Komputer
mampu melakukan perhitungan secara cepat,akurat dan ekspansif,komputer dapat
memproses seharian tanpa membuat kesalahan,tanpa istirahat.
- Dalam batas-batas tertentu komputer mampu memproses transaksi secara murah dari pada dilakukan oleh manusia.
Walaupun
komputer biasanya membutuhkan investasi yang besar pada awal operasinya,namun
kecepatan pemprosesan transaksi akan sangat membantu mengurangi biaya setiap
adanya tambahan transaksi.
- Komputer merupakan alat pemroses data yang dapat diandalkan.
Komputer
tidak pernah merasa lelah,jemu,emosional walaupun bekerja seharian.
4.
Komputer mematuhi setiap perintah yang ada dalam program secara tepat dan
konsisten.
5.
Komputer dapat melaksanakan program yang sangat kompleks dengan tanpa ada
kesalahan.
- Komputer mampu menyimpan data lebih padat,karena sistem informasi yang berbasis Komputer data disimpan dala pita magnetic,dan mudah ditemukan / digandakan bila diperlukan.
- Operasionalisasi Komputer lebih efisien dibanding manusia.
8. Komputer mampu melaksanakan berbagai operasi secara
pararel sehingga meminimalkan beban puncak.
9. Komputer mampu mengendalikan proses fisik secara
kompleks yang berlangsung dalam hitungan detik.
- Komputer bersama-sama dengan manusia akan mampu menyediakan informasi yang lebih baik bila dibandingkan yang dilakukan oleh manusia.
Informasi
akan dapat disajikan lebih tepat waktu,terperinci dan lebih selektif sesuai
dengan kebutuhan.
F. Alternatif
Pemprosesan Dalam Sistem Informasi
Sistem informasi yang berbasis komputer pemrosesan
dapat dilakukan dengan segera ( immediately ) atau secara periodik (
periodically ).
Pemprosesan
dengan segera dapat dengan mudah dilakukan bila sistemnya tersedia dan
sistemnya on-line dan berfungsi terus menerus.
Pemprosesan
dengan pendekatan periodik yang lebih dikenal dengan betch processing,artinya
dilakukan Pemprosesan setelah transaksi / kejadian dikumpulkan dalam suatu
periode tertentu misalnya satu minggu atau satu bulan.
Pendekatan
periodik tidak memerlukan sistem yang on-line secara terus menerus.
Pendekatan
batch lebih cocok dilakukan untuk transaksi-transaksi / kejadian yang sifatnya
rutin.
Langkah
yang penting dalam Pemprosesan transaksi / kejadian rutin adalah posting data
dari sebuah batch.
Keuntungan
pendekatan Pemprosesan secara periodik adalah
1. Meningkatkan
efisiensi pemrosesan terutama ketika batch besar diproses secara bertahap.
2. Memungkinkan
penggunaan batch total untuk pengendalian yang lebih baik dari sisi keakuratan
dan kelengkapan Pemprosesan.
3. Penggunaan
perangkat lunak dan peranglat keras secara okonomis.
Kelemahan
pendekatan Pemprosesan secara periodik adalah
1. Catatan
dalam master file tidak up to date,kecuali sesudah dilakukan pemostingan.
2. Menunda
koreksi kesalahan dalam transaksi dan pemrosesan sampai siklus pemrosesan
berikutnya.
3. Adanya
tahap penyortiran yang merupakan aktifitas yang tidak produktif.
Pendekatan
pemrosesan segera atau juga disebut real-time pro-cessing merupakan pemrosesan
masing-masing transaksi/kejadian dientri dengan menggunakan peralatan on-line
dan kemidian diposting sesegera mungkin dan secara langsung akan berpengaruh
terhadap file master yang berhubungan.
Keuntungan
pendekatan segera adalah
1. Menyediakan
informasi yang up to date.
2. Menghilangkan
langkah yang tidak perlu yaitu penyortiran dan pencatatan.
Kelemahan
pendekatan segera adalah
1. Memerlukan
perangkat lunak dan keras yang relatif mahal.
2. Tidak
adanya pengendalian batch total.
3. Memerlukan
sistem yang kompleks.
4. Memerlukan
audit yang lebih kompleks dan sulit untuk pemeliharaan.
5. Lambatnya
pengentrian data.
G. Pendekatan Data-Base
Informasi sangat erat hubungannya dengan data.
Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum penulis menjelaskan
tentang informasi, akan menjelaskan terlebih dahulu tentang arti data.
Data
merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti kenyataan, ‘catatan’.
Menurut
the liang gie, data atau bahan keterangan adalah :
hal,
peristiwa atau kenyataan lainnya apa pun yang mengandung suatu pengetahuan
untuk dijadikan dasar guna penyusun keterangan, pembuatan kesimpulan atau
penetapan keputusan. Data adalah ibarat bahan mentah yang melalui pengolahan
tertentu lalu menjadi keterangan (information).
Menurut
Gordon b. davis :
(data,
bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambing tidak acak
yang menunjukan jumlah – jumlah , tindakan – tindakan , hal –hal dan
sebagainya. Data – data di bentuk dari lambing grafis. Lambing grafis ini dapat
alfa betis, numeric, atau berupa lambing – lambing kusus seperti*,$,dan ~. Data
–data disusun untuk mengolah tujuan – tujuan menjadi susunan data , susunan
kearsipan, dan pusat data atau landasan data.).
Dalam
menejemen data dapat digunakan pendekatan yang berorientasi file maupun pada
data-base.
Pendekatan
file maksudnya tiap aplikasi program memelihara sekumpulan file,file-file ini
hanya bisa dioperasikan dengan program aplikasi tertentu.
Pendekatan
data-base mempunyai kelemahan-kelemahan :
1. Adanya
elemen data yang identik dan tersimpan dalam dua atau lebih file,hal ini
menyebabkan biaya penyimpanan yang dobel dan bisa menimbulkan data yang tidak
taat azas,satu sudah diperbaharui satunya belum.
2. Jumlah
aktifitas pemprosesan data yang benyak menyita tenaga,aktifitas pemrosesan yang
multi file ini akan rumit sehingga bisa menimbulkan kesalahan pemrosesan data.
3. Perbaikan
kesalahan harus dilakukan secara berkali-kali sesuai dengan data tersebut
disimpan dalam berapa file.
4. Laporan-laporan
khusus sulit untuk dapat dipenuhi dengan pendekatan file.
Pendekatan
data-base adalah merupakan perbaikan dari pendekatan file dimana data
diorganisir sedemikian rupa sehingga data dapat dioperasionalkan dengan
berbagai macam program aplikasi.
Pendekatan
data-base mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Data
independen,data terpisah dengan program aplikasi,kelebihan data independen
terletak pada kemampuan berubah yang menjadikan sistem lebih mudah,cepat dan
lebih murah dari pada file oriented system.
2. Data
Konsistensi,setiap elemen data mempunyai definisi standar dan konsisten melalui
semua aplikasi yang menggunakan elemen data.
3. On-time
data entry da storage,data merupakan input untuk data base,disimpan pada tempat
khusus dan tersedia untuk digunakan melalui bermacam-macam aplikasi dan
pemakai.
Hal
ini akan menjamin konsistensi data,meminimalkan persyaratan penyimpanan ,
mengurangi data entri dan proses pemeliharaan.
1. Data
Integration,data tersimpan secara terpusat,data dapat digunakan oleh banyak
pemakai dan berbagai macam program aplikasi.
2. Shared
Data Ownership,data menjadi “milik umum” , setiap pemakai hanya menggunakan
data sesuai dengan kebutuhannya.
3. Centralized
Data Management,pemeliharaan dan pengendalian data dilakukan secara terpusat
dan biasanya ditangani oleh seorang administrator data base.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu kumpulan dari
komponen yang saling berkaitan yang diatur,dikelola atau dikoordinasikan untuk
mengubah data menjadi informasi guna mencapai tujuan pendidikan.
Juga
dapat diartikan suatu system informasi formal tentang pelaporan, penggolongan,
dan penyebaran informasi kepada orang – orang yang tepat dalam pendidikan.
System yang telah maju tidak hanya mengerjakan mengerjakan fungsi tata usaha,
tetapi juga memmberikan bantuan pengambilan keputusan kepada manajemen
pendidikan. Meskipun jarang terjadi , sistem terprogramnya mampu memonitor dan
megarahkan operasi – operasi tertentu tanpa bantuan manusia.
2.
Sistem informasi harus terus menerus dinilai untuk menjamin sistem tersebut
dapat menyediakkan informasi yang penting bagi pemakainya.
Dengan semakin luasnya orang yang berkepentingan dengan
lembaga/organisasi diperlukan sistem informasi yang cepat , tepat , relevan ,
padat,jelas mempunyai daya kuantifikasi dan konsistensi.
Oleh
karena itu perlu bantuan teknologi informasi,dan juga pimpinan memerlukan
peringkasan informasi dari masing-masing bagian dalam rangka pengambilan
keputusan.
Terdapat
perbedaan antara sekolah swasta dengan sekolah negeri, bagi sekolah negeri
untuk mengadakan fasilitas teknologi informasi mungkin tidak begitu sulit hal
ini berbeda dengan sekolah swasta untuk mengadakan fasilitas teknologi
informasi mereka harus cermat dalam mengalokasikan sumber dana sebab di sekolah
swasta tenaga pengajarnya pun lebih banya guru swasta.
Dalam
tahap pelaksanaan Sistem informasi pada lembaga pendidikan diperlukan
pemeliharaan khusus. Sering pelaksana/pegawai memberikan reaksi negative kepada
pengatur informasi yang dipusatkan. Selanjutnya, hakikat pekerjaan operasi
sehari – hari lembaga pendidikan diganti dengan penggunaan Sistem informasi.
1. Keberadaan
teknologi informasi dirasakan sangan perlu dan sangat membantu dalam
pelaksanaan manajerial sekolah, jika hal ini dilakukan pihak sekolah akan
sangat mudah dalam memberikan informasi kepada pihak lain atau pihak sekolah
akan sangat mudah mengakses informasi yang datangnya dari luar yang mungkin
sangat berguna bagiperkembangan sekolah.
2. Dengan
adanya system infomasi berbasis komputer juga akan meningkatkan daya saing
sekolah juga dapat meningkatkan pelayanan bagi para peserta didik dilingkungan
sekolah bersangkutan.
Sistem
informasi yang berbasis komputer pemrosesan dapat dilakukan dengan segera (
immediately ) atau secara periodik ( periodically ).
1. Informasi
merupakan produk utama system informasi. Karena informasi mengurangi ketidak
pastian, akibatnya ialah bahwa informasi memberikan bantuan yang penting bagi
Pendidikan.
Informasi
mempunyai dua fungsi pokok, yakni mengurangi keanekaragaman dan memberikan
umpan balik.
Mutu
informasi itu lebih penting dari pada jumlahnya. Informasi berbeda dalam
mutunya disebabkan oleh penyimpanan atau kesalahan. Penyimpangan mudah
penyesuaiannya. Yang menjadi masalah adalah menemukan penyimpangan tersebut.
Keslahan sulit menyesuaikannya.
B. Saran
1. Setelah
disadari bahwa manajemen sistem informasi sangat penting maka hendaklah lembaga
pendidikan mampu meramu sistem informasi yang yang sesuai dengan lembaga
pendidikan tersebut agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara maksimal.
2. Diharapkan
dengan adanya makalah ini pembaca akan lebih dapat mencari tahu tentang
informasi pendidikan yang lainnya.
0 komentar:
Post a Comment