
Padahal kenyataannya, rokok justru memiliki efek samping negatif. Ia dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Bahkan, peringatan bahaya merokok kini sudah divisualisasikan dengan gambar-gambar menyeramkan di bungkus rokok.
Tetapi peringatan itu tidak menyurutkan minat anak muda untuk merokok. Bahkan, merokok sudah menjadi gaya hidup mereka. Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Ganjar Kurnia pun menanggapi hal tersebut. Menurut Ganjar, peredaran rokok masih cukup luas karena industri ini menyumbang pendapatan pajak cukup banyak.
"Sekarang anak-anak remaja sudah merokok sejak SD akibat dari siaran iklan rokok yang mengartikan bahwa merokok itu jantan dan gagah. Setelah rokok, mereka mungkin akan beralih ke ganja," ujarnya saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Padahal, kata Ganjar, asap rokok juga dapat berdampak buruk pada orang yang tidak mengisapnya (perokok pasif). Untuk menekan dampak buruk rokok, di lingkungan kampus Unpad sendiri telah banyak larangan merokok yang dipasang di berbagai titik. Sayangnya, implementasi larangan ini belum maksimal.
"Kami harapkan anak-anak muda ini berhenti merokok sejak dini," imbuhnya. (rfa)
0 komentar:
Post a Comment