LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh :
Nama :
Andri nopriandis
NPM :
E1G010038
Hari/ tanggal :
Selasa, 26 Maret 2013
Dosen :
Drs.Syafnil.M,Si
Drs. Devi silsia.M,si
Objek Praktikum :
Identifikasi hidrokarbon tidak jenuh
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
I. Tujuan
Mahasiswa
mampu mengidentifikasi senyawa-senyawa hidrokarbon tidak jenuh
II. Pendahuluan
Hidrokarbon merupakan persenyawaan organik yang paling sederhana yang hanya
terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Meski secara biologis
persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon tidak penting, tetapi
persenyawaan-persenyawaan biologis dapat dipandang sebagai turunan dari
hidrokarbon (hidrokarbon dipandang sebagai persewaan induk).
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang
dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan
dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang
mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh
(Fessenden, 1997).
Alkena dan alkuna adalah senyawa hidrokarbin alifatik tidak jenuh, karena
masing-masing senyawa tersebut mempunyai ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap
tiga
Alkena :
adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki kekurangan 2 atom H dan mempunyai
ikatan rangkap 2 pada atom C=C. alkena memiliki rumus umum CnH2n
dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Hidrokarbon tak jenuh ini
berisomer dengan sikloalkana. Sifat-sifatnya antara lain tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut organic, lebih reaktif dari alkana. Ada dua macam
reaksi yang terjadi pada alkena yaitu reaksi adisi dan polimerisasi. (Pettruci, 1987).
Kalium panganat
dapat mengoksidasi alkena menjadi visinal-diol pada suhu kamar. Pada reaksi ini
ditandai dengan hilangnya warna ungu dari KMnO4 berubah menjadi coklat MnO2.
Reaksinya sebagai berikut:

Alkuna :
adalah senyawa hidrokarbon rangkap tiga dengan rumus umum CnH2n-2.
Alkuna berisomer dengan alkena yang memiliki 2 ikatan rangkap 2 atau suatu
senyawa yang memiliki 1 ikatan rangkap dua dan 1 siklik. Sifat-sifatnya antara
lain mudah mengalami reaksi adisi seperti alkena, dapat mengalami reaksi
oksidasi.

III. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
·
Botol semprot
·
Gelas piala 100 ml
·
Gelas ukur 100 ml dan 25 ml
·
Pipet tetes
·
Erlenmeyer 250 ml
·
Tabung reaksi dan rak
·
Penjepit tabung reaksi
·
Pipet volume 5 ml
Bahan
yang digunakan
·
KmnO4
·
Gabus
·
CaC2 (karbit)
·
Pipa kaca /slang plastic
·
Aquades
IV. Cara Kerja
i. Reaksi oksidasi alkena
(uji bayer)
Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 ml.
v
Tambahkan larutan KMnO4 1 % tetes demi tetes ke dalam tabung
reaksi samapai terjadi perubahan warna.
v
Jika perubahan warna sampel menjadi jernih menandakan sampel mengandung
senyawa karbon yang tidak jenuh
-
Reaksi Pembentukan Asetilen
v Masukkan karbid ( CaC2 ) sebesar
jagung ke dalam erlenmeyer bervolume 250 ml yang sebelumnya telah diisi dengan
100 ml aguades.
v Selanjutnya tutup dengan karet /gabus yang
telah dilobangi.
v Masukkan pipa kaca panjang /slang ke dalam
erlenmeyer yang telah ditutupi tadi.
v Alirkan ujung pipa kaca /slang ke dalam
erlenmeyer lain yang telah berisi larutan KmnO4 1%.
v Jika warna KMnO4 hilang berarti mengandung gas asetilen
V. Hasil Pengamatan
NO
|
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
Keterangan
|
1
|
Percobaan 3.2.1
Reakasi oksidasi alkena ( uji bayer )
|
-
|
-
|
2
|
Percobaan 3.2.2
Reaksi pembentukan asetilen
|
Warna KMnO4 hilang
|
Mengandung gas asetilen
|
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini adalah
mengidentifikasi senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan reaksi oksidasi alkena
(uji bayer) dan reaksi pembentukan asetilen, tetapi dikarenakan katerbatasan
alat dan bahan yang tersedia, indentifikasi senyawa hidrokarbon yang
dilakukan adalah dengan reaksi
pembentukan etilen.
Pada percobaan identifikasi senyawa
hidrokarbon tak jenuh dengan reaksi pembentukan asetilen yang dilakukan adalah
dengan menggunakan bahan karbit (CaC2) dan KMnO4. Senyawa
karbit (CaC2) dimasukan kedalam erlenmeyer bervolume 250 ml yang
sebelumnya telah berisi air aquades sebanyak 100ml kemudaian alirkan hasil
reaksi dari carbit (CaC2) dan aquades kedalam erlemeyer yang berisi dengan
senyawa KMnO4 dengan pipa yang telah dilengakapi gabus penutup.
Fungsi dari gabus penutup adalah agar hasil reaksi dari aquades tidak terbang
keluar dan dapat sampai ke dalam erlemeyer yang telah ada KMnO4.
Pada saat percobaan yang telah
dilakukan kerapatan dalam menutup erlemeyer sangat berpengaruh pada percobaan
yang dilakukan, karena jika tidak rapat gas hasil reaksi akan terbang keudara
dan tidak sampai ke erlemeyer yang telah berisi KMnO4. Selain
ketidakrapatan penutup, hal yang berpengaruh lain adalah jumlah karbit yang
direaksikan.
Pada saat pratikum yang telah
dilaksanakan ketika karbit direaksikan dengan air akan muncul aroma karbit yang
sangat menyengat lalu akan menghasilkan gas yang seperti asap mengalir malalui
pipa yang telah dihubungkan ke erlemeyer yang berisi KMnO4. Saat gas
yang dihasilkan sampai pada erlemeyer yang berisi KMnO4 warna KMnO4
berubah menjadi coklat yang semula berwarna ungu. Perubahan warna ini
membuktikan bahwa jika air direaksikan dengan karbit( CaC2) akan
menghasilkan gas etilen.
VII. Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilaksanakan dapat diambil suatu
kesimpulan:
v
Jika air direaksikan dengan karbit (CaC2) akan
menghasilkan gas etilen.
v
Ketika gas etilen bereaksi dengan KMnO4 maka
akan merubah warna KMnO4 menjadi coklat yang semula berwarna ungu.
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralp H.
1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan modern Edisi Keempat Jilid 3. Terjemahan Suminar. Jakarta:
Erlangga.
Wilbraham,A.C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Haayati.
ITB:Bandung.
Fessenden,
Ralp J dan Joan S. Fessenden .1982. Kimia
Organik Edisi Ketiga Jilid 1 . Jakarta :Erlangga.
Prihasa,
Novan. 2008. Makalah Kimia Organik Mengenal Keton dan Aplikasinya.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten
Hart, Harold.
2003. Kimia Organik. Jakarta :
Erlangga
Abraham.
2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik II.
Laboratorium Pengembangan Unit Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan,Universitas Haluoleo. Kendari
0 komentar:
Post a Comment