Wednesday, April 22, 2015

Identifikasi alkohol


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA



Disusun Oleh :

Nama                        : 
NPM                        : 
Hari/ tanggal            : Selasa 09 April 2013
Dosen                       : Drs.Syafnil.M,Si
                                   Drs. Devi silsia.M,si
Objek Praktikum      : Identifikasi alkohol







TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
I.  Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis alkohol dan menguji reaktifitas alkohol

II.  Pendahuluan

Alcohol adalah senyawa organic dengan gugus OH yang terikat pada atom C pada rantai alifatis atau siklik. Alcohol juga dianggap sebagai derivate hidrokarbon, dimana satu atom hydrogen (H) atau lebih diganti dengan gugus hidroksi (OH). Alcohol memiliki rumus umum R – OH dan strukturnya mirip dengan air tetapi dengan air tetapi dengan satu atom hydrogen digantikan oleh gugus alkali.
 Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H.
Salah satu senyawa alkohol, etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari), adalah salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol. Rumus kimianya CH3CH2OH.
Alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C .
R-CH2-OH                     R2-CH-OH                       R3C-OH
Alkohol primer       Alkohol sekunder       Alkohol tersier
Alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya etanol digunakan sebagai pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan lainnya.
Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999).
Alkohol memiliki tiga jenis yaitu:
1.              Alkohol Primer
Alkohol primer(1°) adalah atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil.
Tetapi Ada pengecualian untuk metanol, CH3OH, dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa gugus -OH.
1.      Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder (2°), adalah atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda
2.      Alkohol Tersier
Alkohol tersier (3°), adalah atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.
Sifat-Sifat Alkohol
Titik Didih
Dilihat dari titik didihnya senyawa alkohol memilki titik didih yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah atom karbon yang dimilikinya.
Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen terjadi antara molekul-molekul dimana sebuah atom hidrogen terikat pada salah satu dari unsur yang sangat elektronegatif - fluorin, oksigen atau nitrogen.
Untuk alkohol, terdapat ikatan hidrogen antara atom-atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif dengan pasangan elektron bebas pada oksigen dalam molekul-molekul lain.
Kelarutan Alkohol dalam Air
Alkohol-alkohol yang kecil larut sempurna dalam air. Bagaimanapun perbandingan volume yang kita buat, campurannya akan tetap menjadi satu larutan.
Akan tetapi, kelarutan berkurang seiring dengan bertambahnya panjang rantai hidrokarbon dalam alkohol. Apabila atom karbonnya mencapai empat atau lebih, penurunan kelarutannya sangat jelas terlihat, dan campuran kemungkinan tidak menyatu. Contoh butanol yang memilki jumlah atom karbon empat.
       Secara umum, sifat alcohol itu adalah :
-   Mudah terbakar
-   Mudah bereaksi dengan air
-   Bentuk fase pada suhu ruang
-   Mempunyai titik didih paling tinggi dibandingkan alkananya. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan hydrogen atas molekulnya.
Klasifikasi Alkohol
Selain dari kedudukan gugus OH pada rantai karbon yang meliputi alcohol primer, tersier dan sekunder, ada juga kedudukan berdasarkan jumlah gugus OH, yaitu :
-      Alkohol monovalen
-      Alkohol bivalen
-      Alkohol trivalent
-      Alkohol polivalen

III.  Alat dan bahan
Alat yang dgunakan
-       Botol semprot                                     - penangas air
-       Gelas piala 100 ml dan 500 ml            - corong
-       Pipet tetes                                           - termometer
-       Erlenmeyer 250 ml dan 100 ml           - pipet volume 5ml
-       Tabung reaksi+rak                               - penjepit tabung reaksi
-       Gelas ukur 100 ml dan 25 ml

Bahan yang digunakan
-       KmnO4                                    - H2SO4
-       FeCl3                                       - tersier-butanol
-       2-propanol                               - CH3COOH glasial
-       Etanol                                      - I2/ KI
-       Aquades
-       NaOH

IV.  Cara kerja
Identifikasi alkohol ( reaksi oksidasi )
-        Siapkan tiga buah tabung reaksi, ke dalam masing-masing tabung reaksi         ditambahkan 2 ml K2 Cr2O7 0,1 M
-        Tambahkan perlahan-lahan ( lewat dinding tabung ) 1 ml H2SO4 pekat,
-        Aduklah sampai homogen dan dinginkan ( jika tabung panas )
-        Perlahan-lahan tambahkan ( lewat dinding tabung )
Tabung reaksi 1           : tambahkan 2 ml etanol
Tabung reaksi 2           : tambahkan 2 ml 2-propanol
Tabung reaksi 3           : tambahkan 2ml tersier –butanol
-        Perhatikan perubahan warna yang terjadi, juga bandingkan bau yang timbul dengan bau alkohol itu sendiri

 V.  Hasil pengamatan
Hasil pengamatn reaksi oksidasi (cara1 )
No
Percobaan
Tabung I etanol
Tabung II 2-propanol
Tabung III t-butanol
kterangan
1
+CH3COOH glasial
bening
bening
bening
Bening
2
+KmnO4 0,1 m
Merah muda
Merah muda
Bening,agak keruh
Sebagian merah muda
3
+1 tetes H2SO4 p
+1 tetes KmnO4 0,1 M
Merah
muda
Merah muda menjadi tidak berwarna
Tidak berwarna
Sebagian tidak`
Bewarna


      Hasil pengamatan Reaksi Oksidasi (Cara 2)
     
No
Percobaan
Tabung I
Etanol
2 ml
Tabung II
2-Popanol
2 ml
Tabung III
t-Butanol
Keterangan
1
Ciu bau alkohol
Seperti sawo
Lem
Bau menyengat


+ 2 ml K207 0,1 M
+ 1 ml H2SO4 p
Berubah warna biru
Berubah warna menjadi biru
Tidak berubah
warna


Cium bau campuran
Balon tiup
Bau karbol
Bau menyengat


Reaksi alkohol dengan FeCl3
Percobaan
 Hasil pengamatan

Fenol
2-butanol
+ 5 tetes larutan FeCl3
Berubah warna menjadi hitam,karna reaksi (aromatik)
Tidak berubah warna
(alifatik)




VI.  Pembahasan

Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa  alkohol . Langkah pertama yang dilakukan adalah uji pendahuluan ,meliputi Uji Organoleptis : yaitu identifikasi berdasarkan  bentuk, bau, rasa, warna, dan kelarutan. Kemudian dilanjutkan uji penggolongan untuk membedakan golongan alkohol, dan yang terakhir adalah uji penegasan, hal ini dilakukan agar sampel yang diidentifikasi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sampel berbentuk kristal ,berwarna putih , tidak berbau dan tidak berasa . Ketika didapat hasil demikian , kemungkinan senyawa itu adalah cetil alkohol dan chloralhidrat. Ketika diuji kelarutan,  sampel tidak larut dalam air dan larut dalam etanol, maka sampel kemungkinan adalah cetil alkohol.  Kemudian dilakukan uji golongan dengan reaksi Esterifikasi Lucas  sampel ditambah reagen lucas hasilnya tidak terbentuk lapisan keruh .
Berdasarkan data yang diperoleh dan uji yang dilakukan, dapat dipastikan bahwa sampel adalah cetil alkohol.
         Alkohol adalah senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.

VII.  Kesimpulan
Alkohol adalah senyawa seperti air yang mempunyai gugus hidroksil dan     terikat pada atom karbon.Alkohol primer bisa dioksidasi baik menjadi aldehid maupun asam karboksilat tergantung pada kondisi-kondisi reaksi.
Jika digunakan etanol sebagai sebuah alkohol primer sederhana, maka akan dihasilkan aldehid etanal, CH3CHO.
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton
Perubahan-perubahan pada kondisi reaksi tidak akan dapat merubah produk yang terbentuk.
Alkohol-alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh natrium atau kalium dikromat(VI). Bahkan tidak ada reaksi yang terjadi..




















DAFTAR PUSTAKA

Wikibooks Indonesia (2008) . Kimia Organik / Alkohol. [online].Tersediahttp://id.wikibooks.org/wiki/Kimia_Organik/Alkohol [19:11, 23 Maret 2012]
Farmakope Indonesia Edisi Ketiga tahun 1979, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.
Pine,S.H,1988,”Kimia organic,jilid I, ITB Bandung, Bandung
Dosen-dosen FMIPA,1991,”Kimia organik untuk Universitas,UGM press,Yogyakarta.
Fesseden J. Ralp dan Joan.2001. Dasar-Dasar Kimia Organik . Jakarta: Binarupa Aksara.
www. Chem-is-try.org (situs web kimia Indonesia)
Hart, Craine, 2003, ”Kimia Organik”, Erlangga: Jakarta













       

0 komentar:

Post a Comment