Wednesday, April 22, 2015

mengidentifikasi dan mengetahui reaktifitas senyawa aldehit dan keton

I.  Tujuan Pecobaan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengetahui reaktifitas senyawa aldehit dan keton

II.   Dasar teori
Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Suatu keton menghasilkan dua gugus alkil yang terikat pada karbon karbonilnya. Gugus lain dalam suatu aldehid dapat berupa alkil, aril atau H. Aldehid dan keton lazim terdapat dalam system mahluk hidup. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas, yang membedakannya umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum (Fessenden, 1986).
Aldehid dan keton bereaksi dengan alkohol membentuk masing-masing heniasetal dan hemiketal. Karena monosakarida mempunyai baik, gugus aldehid atau keton ditambah gugus alkohol, maka pembentukan hemiasetal atau hemiketal dapat terjadi didalam untuk menghasilkan suatu struktur cincin atau lingkaran karena adanya tegangan sudut ikatan struktur cincin beranggotakan 5 dan 6 lebih menguntungkan bagi gula (Sulaiman, 1995).
Senyawa aldehid, keton dan ester mengalami reaksi pada gugus karbonil. Gugus karbonil bersifat polar dan memiliki orbital hibrida sp2 sehingga ketiga atom yang terikat pada atom karbon terletak pada bidang datar dengan sudut ikatan 120°. Ikatan rangkap karbon-oksigen pada gugus karbon terdiri atas satu ikatan σ dan satu ikatan π. Ikatan σ adalah hasil tumpang tindih satu orbital sp2 atom karbon dengan satu orbital p atom oksigen. Sedangkan ikatan π adalah hasil tumpang tindih orbital p atom karbon dengan orbital p yang lain dari oksigen. Dua orbital sp2 lainnya dari atom karbon digunakan untuk mengikat atom lain.atom oksigen gugus karbonil masih memiliki dua orbital dan terisi dua buah elektron, kedua buah elektron ini adalah orbital 2s dan 2p (Katja, 2004).
Minyak atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Salah satu contoh minyak atsiri adalah minyak melati. Kandungan minyak atsiri dalam bunga melati merupakan komoditi yang dapat dikategorikan komoditi eksklusif. Karena dalam 1 liter absolut bunga melati dapat mencapai harga 30.000.000 rupiah. Namun, untuk memperoleh bahan baku minyak melati sangatlah mahal. Akibatnya, banyak produsen yang melakukan pemalsuan minyak atsiri khususnya minyak melati dengan menambahkan berbagai macam bahan kimia sebagai campuran untuk memperoleh minyak melati campuran (Wahyu, 2011).

Konsumsi alkohol terus menerus dapat mengakibatkan penyakit alkoholik, yang dapat diketahui lebih awal dengan penentuan biomarker-biomarker dari alkohol. Salah satu biomarker alkohol adalah enzim. Enzim yang digunakan untuk mengoksidasi etanol adalah aldehid dehidrogenase (ALDH). Bila ALDH tidak cukup tersedia maka asetaldehid yang bersifat toksik sebagai hasil oksidasi etanol tidak dapat mengalami metabolisme yang sempurna. Alkohol (etanol) yang diminum dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi asetaldehid oleh enzim alcohol dehidrogenase (ADH) dan selanjutnya dioksidasi lagi menjadi asam asetat oleh aldehid dehidrogenase (ALDH). Akumulasi asetaldehid dapat menyebabkan berbagai penyakit hati(Suaniti, et al., 2011).
III. Alat dan bahan
·         Tabung reaksi
·         Rak
·         Pipet tetes
·         Formaldehit
·         Aseton
·         Protein
·         pH indicator universal
IV Prosedur keraja  Formaldehid dengan protein
I.                   Siapkan 2  buah tabung  reaksi yang kering dan bersih
II.                Masukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan 5 ml protein
Untuk tabung reaksi I       : ditambah 10 tetes Formaldehid
III.             Bandingkan hasil kedua reaksi

V.  hasil pengamatan
Percobaan
Tabung Reaksi
Perlakuan
Hasil pengamatan
Raksi oksidasi
I
Formaldehit
PH  :  2
Warna: kekunimg-kuningan
Reaksi dengan protein
I
Protein+Formaldehid
berwarna Bening terlihat mengencer dan protein menggumpal

II
Protein+ Aseton
Berwarna putih susu,terlihat mengental dan protein bercampur

VI.  Pembahasan
Hal yang membedakan Aldehid dengan keton yaitu kemampuan kedua senyawa ini apabila dioksidasi.  Alhedid dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus penting di dalam kimia oragnik. Secara struktural, aldehid dan keton dibedakan oleh substituen pada R’, begitu pula dengan ester dan asam karboksilat
Sifat-sifat aldehid dan keton hampir mirip satu sama lain. Namun, karena perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara keduanya, yaitu aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit dan aldehid lebih reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik, yang mana reaksi ini merupakan karakteristik terhadap gugus karbonil.
Pada Reaksi Oksidasi formaldedhit terlihat warna kekuning-kuningan dan diukur keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus  dengan pH 2.
Formaldehid dan Aseton  tersebut di uji dengan menggunakan protein, protein sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reksi yang berisikan Formaldehid dan Aseton .Kemudian diamati kedua tabung reaksi tersebut dan diproleh hasil pada tabung reaksi yang berisikan Formaldehid dengan warna tetap dan protein yang menggumpal sedangkan Tabung reaksi yang berisikan aseton mengalami perubahan Warna menjasi kesusuan dan protein yang tercampur dangan aseton.
VII.  kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
·         Perbedaan senyawa aldehid dan keton di tinjau dari segi gugus fungsinya adalah aldehid memiliki sekurang-kurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada atom karbonilnya.  Sedangkan keton memiliki dua gugus alkil yang terikat pada karbonilnya
·         tabung reaksi yang berisikan Formaldehid dengan warna tetap dan protein yang menggumpal.
·         sedangkan Tabung reaksi yang berisikan aseton mengalami perubahan Warna menjasi kesusuan dan protein yang tercampur dangan aseton.










DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralp J dan Fessenden, Joan S., 1986, Kimia Organik Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Katja, D.G., 2004, “Sintesis Alkohol Dari Senyawa Aldehida, Keton dan Ester”,
                  Jurusan Kimia, FMIPA UNSRAT, Manado.
Kurniawan, Wahyu , 2011, “Deteksi Adanya Pemalsuan Minyak Melati Dengan Menguji    Putaran Optik Menggunakan Polimeter WXG-4”, FakultasTehnik Universitas Ponegoro, Semarang.
Suaniti, N.M . A.A., Gede Sudewa Djelantik, I Ketut Suastika, dan I Nyoman Mantik Astawa,  2011, “Aldehid Dehidrogenase Dalam Tikus Wistar Sebagai Biomarker  Awal Konsumsi Alkohol Secara Akut”, Jurusan Kimia FMIPA UNUD, Kampus Bukit Jimbara, Bandung.
Sulaiman, A.H., 1995, Kimia Anorganik, USU Press: Medan


0 komentar:

Post a Comment