LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Disusun Oleh :
Nama :
NPM :
Hari/ tanggal :
Selasa 23 April 2013
Dosen :
Drs.Syafnil.M,Si
Drs. Devi silsia.M,si
Objek Praktikum :
Reaksi pembuatan ester (esterifikasi)
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
I. Tujuan praktikum
ü Mahasiswa
mampu mensistesis beberapa macam ester
ü Mengetahui
pengaruh konsentrasi alkohol terhadap reaksi kesetimbangan pada pembuatan ester
ü Mengetahui
pengaruh konsentrasi asam karboksilat terhadap reaksi kesetimbangan pada pembuatan ester
ü Mengenal bau
khas beberpa macam ester
I. Dasar teori
Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan
secara biologis. Lemak adalah ester yang mempunyai rantai panjang asam
karboksilat dengan trihidroksi alkohol (gliserol). Bau yang enak dan
buah-buahan adalah campuran yang kompleks dari ester volatil.(Stanley H.
1998)
Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara
suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut ester
yang mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada umumnya
digunakan sebagai pengharum (essence) sintetis. Proses Esterifikasi dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah; struktur molekul dari alkohol, suhu
proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan.
kesetimbangan dapat digeser atau dengan kata lain hasil
ester dapat bertambah dengan menaikkan konsentrasi salah satu reaktan yaitu
asam karboksilat atau alkohol. Reaksi juga akan semakin cepat jika dilakukan
pada suhu tinggi yang disesuaikan dengan titik didih campuran.(Cathelier’s 2009)
Pembuatan etil asetat secara niaga
dari asam asetat dan etanol meliputi penyulingan ester bretitik didih rendah
(titik didih= 77oC) begitu ester ini terbentuk dari reaksi. Hasil sulingan
sebenarnya adalah merupaka azeotron – tiga (uatu campuran yang tetap mendidih
pada suhu tetap) mendidih pada suhu 70oC dan terdiri atas 83% etil asetat, 8%
etanol dan air 9%. Kedua komponen yang disebut terakhir mudah diambil dengan
proses ekstraksi, dan etanolnya didaur kembali untuk pengesteran lebih lanjut
(Pine, 1988)
Senyawaan yang dapat dianggap
diturunkan dari asam karboksilat dengan menggantikan hidrogen darigugus
hidroksilnya dengan suatu gugus hidrokarbon disebut Ester. Agaknya ester yang
paling lazim adalah etil asetat CH3CO2CH2CH3,
suatu pelarut yang lazim digunakan dalam banyak pelarut.Etil asetat dan ester
lain dengan sepuluh karbon atau kurang merupakan cairan yang mudah menguap
dengan bau enak mirip buah-buahan (Hart, 1990)
Suatu ester asam karboksilat ialah
suatu senyawa yang menggandung gugus –CO2R dengan R dapat berbentuk
alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara
suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, suatu reaksi yang disebut reaksi
esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan meru[akan reaksi yang
reversibel (Carey, 1993)
III Alat dan
bahan
Alat yang digunakan
ü Botol
semprot
ü Gelas piala
1000 ml atau 500 ml
ü Gelas ukur
10 ml
ü Pipet tetes
ü Penangas air
ü Tabung
reaksi+rak
ü Penjepit tabung
reaksi
ü Kompor
listrik
ü Kaca arloji
ü Batang
pengaduk
Bahan yang digunakan
ü CH3COOH
glasial
ü Etanol
ü Metanol
ü N- butanol
ü H2SO4
ü Asam benzoat
ü Asam butirat
ü Aquades
ü Asam
karboksilat dan alkohol boleh digunakan dari jenis yang lain.
IV Cara kerja
Sintesa
dan identifikasi ester
ü Ke dalam
tabung reaksi dimasukan 1 ml asam asetat glasial dan 1 ml etanol. Perhatkian
bau tiap-tiap zat
ü Selanjutnya
dengan hati-hati tambahkan 10 tetes asam sulfat 6 M, aduklah dngan sempurna
ü Masukkan
tabung reaksi kedalam penangas air selama 10 menit perhatian terbentuknya dua
lapisan, lapisan bagia atas adalah ester
ü Pindahkan
dengan hati-hati beberapa tetes lapisan atas dengan menggunakan pipet tetes
kedalam kaca arloji
ü Coba anda
identifikasi dengan mencium baunya.
Sintesa dan identifikasi ester
ü Asam benzoat
3 ml dengan metanol 3 ml dan 15 tetes H2SO4 6M
ü Asam asetat
1 ml dengan n-butanol 1 ml dan 10 tetes H2SO4 6M
ü Asam butirat
1 ml dengan n-butanol 1 ml dan 10 tetes H2SO4 6M
ü Esterifikasi
dengan alkhol berlebih
ü Ke dalam 3
buah tabung reaksi yang kering dan bersih, masing-masing ditambahkan 3 ml asam
karboksilat
ü Kedalam
masing-masing ditambahkan :
Tabung reaksi I :
2 ml etanol
Tabung reaksi II :
3 ml etanol
Tabung reaksi III :
4 ml etanol
ü Kedalam
masing-masing tabung reaksi ditambahkan dengan hati-hati 10 tetes asam sulfat 6
M,lalu kocok .
ü Panaskan di
atas penangas air
ü Amati
terbentuknya dua lapisan, lapisan atas adalah ester
ü Bandingkan
bau yang terbentuk.
Esterifikasi dengan asam berlebih
ü Tabung
reaksi I : 4 ml asam
karboksilat
ü Tabung
reaksi II : 6 ml asam
karboksilat
ü Tabung
reaksi III : 8 ml asam
karboksilat
ü Ke dalam
masing-masing tabung ditambahkan 3 ml etanol
ü Tambahkan 10
tetes asam sulfat 6 M lalu kocok
ü Panaskan
diatas penangas air
ü Amati
terbentuknya dua lapisan , atas adalah ester. Ukur ketebalannya
ü Bandingkan
bau yang terbentuk . zat apa saja yang ada pada masing-masing tabung.
V Hasil
pengamatan
Sintesa dan identifikasi Ester
No
|
Percobaan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
Bau etanol
Bau asam
asetat glasial
|
Bau menyengat
khas etanol dan asam asetat glasial
|
2
|
Bau hasil reaksi
|
Bau balon
|
Sintesa
beberapa ester
No
|
percobaan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
1. Bau asam benzoat
2. Bau asam asetat glasial
3. Bau asam butirat/asam butanoat
4. Bau metanol
5. Bau n-butanol
|
Menyengat
khas asam benzoat
Menyengat
asam asetat
Menyengat
khas asam butirat
Menyengat
khas metanol
Menyengat
khas n-butanol
|
2
|
Bau hasil
reaksi (ester)
a. Asam benzoat+metanol
b. Asam asetat+n-metanol
c. Asam butirat+n-butanol
|
Bau
seperti mentega yang cair
Bau
seperti spidol (tinta)
Bau khas
ester (apel)
|
Esterifikasi
dengan asam berlebih
Tabung
|
Volume asam
(ml)
|
Volume
Alkohol(ml)
|
Tebal lapisan
Ester (mm)
|
Bau
|
1
|
4
|
3
|
1 cm
|
Kratingdeng
|
2
|
6
|
3
|
1,5 cm
|
Kratingdeng
|
3
|
8
|
3
|
3 cm
|
Kratingdeng
|
VI
Pembahasan
Asam karboksilat dapat diubah
menjadi turunan-turunannya, yaitu dengan mengganti bagian hidroksil dari gugus
karboksil dengan macam-macam gugus. Salah satu turunan dari asam karboksilat
yang dibahas dalam percobaan ini adalah ester .
Senyawa etil asetat yang dibuat dalam percobaan ini
adalah ester dari etanol dan asam asetat, dengan wujud berupa cairan tak
berwarna dan memiliki aroma khas.
Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang
bersifat reversibel (dapat balik) karena ketika asam karboksilat yaitu asam
asetat dan alkohol yaitu etanol dipanaskan untuk bereaksi maka akan terjadi
reaksi kesetimbangan antara ester dan air. Artinya bahwa ester dan air yang
terbentuk dapat kembali menghasilkan reaktan-reaktannya yaitu asam asetat
maupun etanol. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil reaksi yang banyak maka
diusahakan agar reaksi cenderung bergeser ke arah produk yaitu dengan cara
reaktan dibuat berlebih yang dalam percobaan ini etanol dibuat berlebih ketika
direaksikan dengan asam asetat.
VII. Kesimpulan
1.
Etil asetat dapat dibuat dengan mereaksikan asam
asetat dengan etanol pada suasana asam dan dipanaskan,.
2.
Reaksi yang terjadi pada pembuatan etil asetat ini
yaitu reaksi esterifikasi.
3.
Reaksi yang terjadi pada pembuatan
ester adalah reaksi bolak-balik sehingga kesetimbangan harus di geser kearah
produk dengan menaikkan konsentrasi reaktan
(perbaikan daftar pustaka
VII Daftar Pustaka
ü .Cathelier’s 2009 Penuntun Kimia Organik II. Universitas
Haluoleo. Kendari
ü Carey, F.
1993. Advanced Organic Chemistry Part B : Reaction a Syntesis. Plenum Press.
London
ü Lusa’ 1993. Penuntun Kimia Organik II. Universitas Jambi, Jambi
ü
ü Hart, H.
1990. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
ü Stanley H.
1998. Kimia Organik II. ITB. Bnadung
ü Yuliantiningrum,
L.M. 2008. Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etil Asetat Daun
Belimbing Wuluh Pada Kelinci Jantan Yang Dibebani Glukosa (Averrhoa bilimbi
L.). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
0 komentar:
Post a Comment