Wednesday, April 22, 2015

Reaksi pembuatan ester (esterifikasi)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA




Disusun Oleh :

Nama                        : 
NPM                        : 
Hari/ tanggal            : Selasa 23 April 2013
Dosen                       : Drs.Syafnil.M,Si
                                   Drs. Devi silsia.M,si
Objek Praktikum      : Reaksi pembuatan ester (esterifikasi)







TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
I.  Tujuan praktikum
ü  Mahasiswa mampu mensistesis beberapa macam ester
ü  Mengetahui pengaruh konsentrasi alkohol terhadap reaksi kesetimbangan pada pembuatan ester
ü  Mengetahui pengaruh konsentrasi asam karboksilat terhadap reaksi kesetimbangan  pada pembuatan ester
ü  Mengenal bau khas beberpa macam ester

I.      Dasar teori
Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis. Lemak adalah ester yang mempunyai rantai panjang asam karboksilat dengan trihidroksi alkohol (gliserol). Bau yang enak dan buah-buahan adalah campuran yang kompleks dari ester volatil.(Stanley H. 1998)
Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut ester yang mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada umumnya digunakan sebagai pengharum (essence) sintetis. Proses Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah; struktur molekul dari alkohol, suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan.
kesetimbangan dapat digeser atau dengan kata lain hasil ester dapat bertambah dengan menaikkan konsentrasi salah satu reaktan yaitu asam karboksilat atau alkohol. Reaksi juga akan semakin cepat jika dilakukan pada suhu tinggi yang disesuaikan dengan titik didih campuran.(Cathelier’s 2009)
            Pembuatan etil asetat secara niaga dari asam asetat dan etanol meliputi penyulingan ester bretitik didih rendah (titik didih= 77oC) begitu ester ini terbentuk dari reaksi. Hasil sulingan sebenarnya adalah merupaka azeotron – tiga (uatu campuran yang tetap mendidih pada suhu tetap) mendidih pada suhu 70oC dan terdiri atas 83% etil asetat, 8% etanol dan air 9%. Kedua komponen yang disebut terakhir mudah diambil dengan proses ekstraksi, dan etanolnya didaur kembali untuk pengesteran lebih lanjut (Pine, 1988)
Senyawaan yang dapat dianggap diturunkan dari asam karboksilat dengan menggantikan hidrogen darigugus hidroksilnya dengan suatu gugus hidrokarbon disebut Ester. Agaknya ester yang paling lazim adalah etil asetat CH3CO2CH2CH3, suatu pelarut yang lazim digunakan dalam banyak pelarut.Etil asetat dan ester lain dengan sepuluh karbon atau kurang merupakan cairan yang mudah menguap dengan bau enak mirip buah-buahan (Hart, 1990)
Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang menggandung gugus –CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, suatu reaksi yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan meru[akan reaksi yang reversibel (Carey, 1993)

III Alat dan bahan
Alat yang digunakan
ü  Botol semprot
ü  Gelas piala 1000 ml atau 500 ml
ü  Gelas ukur 10 ml
ü  Pipet tetes
ü  Penangas air
ü  Tabung reaksi+rak
ü  Penjepit tabung reaksi
ü  Kompor listrik
ü  Kaca arloji
ü  Batang pengaduk

Bahan yang digunakan
ü  CH3COOH glasial
ü  Etanol
ü  Metanol
ü  N- butanol
ü  H2SO4
ü  Asam benzoat
ü  Asam butirat
ü  Aquades
ü  Asam karboksilat dan alkohol boleh digunakan dari jenis yang lain.

IV Cara kerja
            Sintesa dan identifikasi ester
ü  Ke dalam tabung reaksi dimasukan 1 ml asam asetat glasial dan 1 ml etanol. Perhatkian bau tiap-tiap zat
ü  Selanjutnya dengan hati-hati tambahkan 10 tetes asam sulfat 6 M, aduklah dngan sempurna
ü  Masukkan tabung reaksi kedalam penangas air selama 10 menit perhatian terbentuknya dua lapisan, lapisan bagia atas adalah ester
ü  Pindahkan dengan hati-hati beberapa tetes lapisan atas dengan menggunakan pipet tetes kedalam kaca arloji
ü  Coba anda identifikasi dengan mencium baunya.

Sintesa dan identifikasi ester
ü  Asam benzoat 3 ml dengan metanol 3 ml dan 15 tetes H2SO4 6M
ü  Asam asetat 1 ml dengan n-butanol 1 ml dan 10 tetes H2SO4 6M
ü  Asam butirat 1 ml dengan n-butanol 1 ml dan 10 tetes H2SO4 6M

ü  Esterifikasi dengan alkhol berlebih
ü  Ke dalam 3 buah tabung reaksi yang kering dan bersih, masing-masing ditambahkan 3 ml asam karboksilat
ü  Kedalam masing-masing ditambahkan :
Tabung reaksi I             : 2 ml etanol
Tabung reaksi II           : 3 ml etanol
Tabung reaksi III          : 4 ml etanol
ü  Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan dengan hati-hati 10 tetes asam sulfat 6 M,lalu kocok .
ü  Panaskan di atas penangas air
ü  Amati terbentuknya dua lapisan, lapisan atas adalah ester
ü  Bandingkan bau yang terbentuk.

Esterifikasi dengan asam berlebih
ü  Tabung reaksi I             : 4 ml asam karboksilat
ü  Tabung reaksi II           : 6 ml asam karboksilat
ü  Tabung reaksi III          : 8 ml asam karboksilat
ü  Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 3 ml etanol
ü  Tambahkan 10 tetes asam sulfat 6 M lalu kocok
ü  Panaskan diatas penangas air
ü  Amati terbentuknya dua lapisan , atas adalah ester. Ukur ketebalannya
ü  Bandingkan bau yang terbentuk . zat apa saja yang ada pada masing-masing tabung.

V Hasil pengamatan
Sintesa dan identifikasi Ester
No
Percobaan
Hasil pengamatan
1
Bau etanol
Bau asam asetat glasial
Bau menyengat khas etanol dan asam asetat glasial
2
Bau hasil reaksi
Bau balon

Sintesa beberapa ester
No
percobaan
Hasil pengamatan
1
1.      Bau asam benzoat
2.      Bau asam asetat glasial
3.      Bau asam butirat/asam butanoat
4.      Bau metanol
5.      Bau n-butanol
Menyengat khas asam benzoat
Menyengat asam asetat
Menyengat khas asam butirat
Menyengat khas metanol
Menyengat khas n-butanol
2
Bau hasil reaksi (ester)
a.       Asam benzoat+metanol
b.      Asam asetat+n-metanol
c.       Asam butirat+n-butanol

Bau seperti mentega yang cair
Bau seperti spidol (tinta)
Bau khas ester (apel)
Esterifikasi dengan asam berlebih
Tabung
Volume asam
(ml)
Volume
Alkohol(ml)
Tebal lapisan
Ester (mm)
Bau
1
4
3
1 cm
Kratingdeng
2
6
3
1,5 cm
Kratingdeng
3
8
3
3 cm
Kratingdeng

VI Pembahasan
Asam karboksilat dapat diubah menjadi turunan-turunannya, yaitu dengan mengganti bagian hidroksil dari gugus karboksil dengan macam-macam gugus. Salah satu turunan dari asam karboksilat yang dibahas dalam percobaan ini adalah ester .
Senyawa etil asetat yang dibuat dalam percobaan ini adalah ester dari etanol dan asam asetat, dengan wujud berupa cairan tak berwarna dan memiliki aroma khas.
 Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang bersifat reversibel (dapat balik) karena ketika asam karboksilat yaitu asam asetat dan alkohol yaitu etanol dipanaskan untuk bereaksi maka akan terjadi reaksi kesetimbangan antara ester dan air. Artinya bahwa ester dan air yang terbentuk dapat kembali menghasilkan reaktan-reaktannya yaitu asam asetat maupun etanol. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil reaksi yang banyak maka diusahakan agar reaksi cenderung bergeser ke arah produk yaitu dengan cara reaktan dibuat berlebih yang dalam percobaan ini etanol dibuat berlebih ketika direaksikan dengan asam asetat.

VII. Kesimpulan
1.      Etil asetat dapat dibuat dengan mereaksikan asam asetat dengan etanol pada suasana asam dan dipanaskan,.
2.      Reaksi yang terjadi pada pembuatan etil asetat ini yaitu reaksi esterifikasi.
3.      Reaksi yang terjadi pada pembuatan ester adalah reaksi bolak-balik sehingga kesetimbangan harus di geser kearah produk dengan menaikkan konsentrasi reaktan








(perbaikan daftar pustaka






      
VII Daftar Pustaka

ü  .Cathelier’s 2009  Penuntun Kimia Organik II. Universitas Haluoleo. Kendari
ü  Carey, F. 1993. Advanced Organic Chemistry Part B : Reaction a Syntesis. Plenum Press. London
ü  Lusa’ 1993. Penuntun Kimia Organik II. Universitas Jambi, Jambi
ü   
ü  Hart, H. 1990. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
ü  Stanley H. 1998. Kimia Organik II. ITB. Bnadung

ü  Yuliantiningrum, L.M. 2008. Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etil Asetat Daun Belimbing Wuluh Pada Kelinci Jantan Yang Dibebani Glukosa (Averrhoa bilimbi L.). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

0 komentar:

Post a Comment