Wednesday, April 22, 2015

Safonifikasi ester dan pembuatan sabun

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA






Disusun Oleh :

Nama                        : 
NPM                        : 
Hari/ tanggal            : Selasa 30 April 2013
Dosen                       : Drs.Syafnil.M,Si
                                   Drs. Devi silsia.M,si
Objek Praktikum      : Safonifikasi ester dan pembuatan sabun







TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
I.  Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini ,mahasiswa di harapkan dapat :
·         Mengetahui prinsif saponifikasi
·         Menggunakan ester sebagai pembuatan sabun
·         Membuat berbagai macam sabun untuk bahan cuci dan kosmetik
·         Menguji daya kerja sabun dalam air sadah
 II.  Dasar Teori
Sabun adalah satu senyawa kimia tertua yang pernah di kenal .Sabun di buat dari campuran senyawa alkali (NaOH,KOH) dan minyak( Trigliserida).
Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan “tri-gliserida”. ( Andry 2008 )
Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut “saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut :

Trigliserida biasanya disebut juga “fat” atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak akan bercampur. ( Anonim, 2008 )
        Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO – Na + dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk membersihkan karena  bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak.
Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat. (Fatriani 2009)
 III. .  i.   Alat                                                                          ii. Bahan
·         Botol semprot                                                             NaOH 10 %               
·         Gelas piala                                                                   HCL 10 %
·         Gelas ukur 10 ml dan 25 ml                                        Kertas lakmus
·         Pipet tetes                                                                   Minyak kelapa
·         Penangas air                                                                Aquades         
·         Tabung reaksi + rak                                                     Etanol
·         Pipet volume                                                               Pb ( NO3 )2
·         Kompor gas                                                                                                                
·         Batang pengaduk
·         Pipet volume 5 ml

IV.  Prosedur percobaan
    4.1. Pembuatan sabun
·         Masukkan 5 ml minyak kelapa kedalam gelas piala 500 ml,kemudian tambahkan 15 ml NaOH 3M 20 ml etanol
·         Aduk campuran tersebut, dan panaskan diatas penangas air dengan suhu 90 C selama 20 menit, lalu dinginkan
·         Setelah terjadi padatan, ambil sedikit padatan itu dengan bantuan batang pengaduk dan masukkan kedalam tabung reaksi,selamjutnya larutkan dengan air panas, kocok dengan kuat. Jika busa yang dihasilkan baik, berarti tidak terdapat asam lemak bebas
·         Tambahkan 25 ml larutan panas NaCl januh, maka sabun akan terpisah dari giserol dinginkan dan angkat padatan sabun yang diperoleh


   4.2.  Menguji sabun dengan manggunakan air sadah
Ujilah daya kerja sabun dalam berbagai larutan. Sediakan 4 tabung reaksi dan masukkan kedalamnya sekitar 3 ml larutan sabun dalam air.
1.      Tabung I                      : Tambahkan 1 ml kalsium klorida ( CaCL ) 1 M
2.      Tabung II                    : Tidak ditambahkan apa-apa

V.   Hasil pengamatan pembuatan sabun
NO
Hasil pengamatan
1
Struktur gliserida yang digunakan



2
Reaksi penyabunannya
ii Menguji sabun dengan menggunakan air sadah
NO
Sabu dalam air sadah
Hasil pengamatan
1
+ CaCl2
Berbusa
2
+Pb (NO3)2
Tidak berbusa



VI.          PEMBAHASAN
Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali - basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam). Karena dibuat melalui pencampuran sebuah senyawa organik (asam lemak) dengan sebuah senyawa anorganik (alkali), molekul sabun mempertahankan beberapa ciri keduanya.
Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang senang bergandengan dengan bahan-bahan organik berminyak, dan sebuah kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh atau pakaian ke dalam air.Cara kerja sabun adalah mengikat minyak kedalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran dapat dibilas dengan lebih mudah.
Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panjangnya (atau "ekornya") strukturnya tepat sama dengan molekul-molekul minyak, karena itu memiliki afinitas atau keakraban dengan molekul-molekul minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya yang lain (atau "kepalanya") ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan molekul-molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air yang membuatnya dapat larut.
Kita bisa menambahkan aroma dalam sabun dengan meberikan beberapa tetes larutan pengharum kedalam campuran sabunnya.

VII.  KESIMPULAN ( perbaiki kesimpulan)

·         Dalam proses saponifikasi, lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah.
·         Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO – Na + dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon.
·         Penyususun sabun terbesar adalah Lemak
·         Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang berbeda
·         Asam lemak yang tak jenuh sangat berpengaruh pada kelembutan sabun



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Minyak dan Kolesterol. http://www.halalguide.info. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009.
Andry. 2008. Teknologi Lemak Dan Minyak. http://www.pdf-search-engine.com. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009.
Satyawibawa, Iman dan Yustina Erna Widyastuti. 1992. Kelapa Sawit Dan Pengolahannya. Jakarta: Ganesha Exacta.
Irawan, wira. 2006. Laporan Praktikum : Proses Reaksi Saponifikasi. Medan: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Medan.
kelompok.V. 2012.Penuntun Praktikum Kimia organik .UNIVERSITAS PALANGKARAYA



0 komentar:

Post a Comment