LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Disusun Oleh :
Nama :
NPM :
Hari/ tanggal :
Selasa 30 April 2013
Dosen :
Drs.Syafnil.M,Si
Drs. Devi silsia.M,si
Objek Praktikum :
Safonifikasi ester dan pembuatan sabun
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini ,mahasiswa di harapkan dapat
:
·
Mengetahui prinsif saponifikasi
·
Menggunakan ester sebagai pembuatan sabun
·
Membuat berbagai macam sabun untuk bahan cuci dan kosmetik
·
Menguji daya kerja sabun dalam air sadah
II. Dasar Teori
Sabun adalah satu senyawa kimia tertua yang pernah di kenal
.Sabun di buat dari campuran senyawa alkali (NaOH,KOH) dan minyak(
Trigliserida).
Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat
pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang
berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat
terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen.
Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan
tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka
dinamakan “tri-gliserida”. ( Andry 2008 )
Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium
hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus
karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut
“saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium
hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air.
Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan
gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila
ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan
selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut :
Trigliserida biasanya disebut juga “fat” atau lemak jika
berbentuk padat pada suhu kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar
berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan
bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak akan
bercampur. ( Anonim, 2008 )
Sabun disebut
sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO – Na + dan merupakan hydrocarbon
rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk
membersihkan karena bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut
dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak.
Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri
dari 7 asam lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak
terdiri dari ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom
karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak
tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan menambahkan atom
hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam
pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.
(Fatriani 2009)
III. . i.
Alat ii. Bahan
·
Botol
semprot NaOH
10 %
·
Gelas
piala HCL
10 %
·
Gelas
ukur 10 ml dan 25 ml Kertas
lakmus
·
Pipet
tetes Minyak
kelapa
·
Penangas
air Aquades
·
Tabung
reaksi + rak Etanol
·
Pipet
volume Pb ( NO3 )2
·
Kompor
gas
·
Batang
pengaduk
·
Pipet
volume 5 ml
IV.
Prosedur percobaan
4.1. Pembuatan sabun
·
Masukkan
5 ml minyak kelapa kedalam gelas piala 500 ml,kemudian tambahkan 15 ml NaOH 3M
20 ml etanol
·
Aduk
campuran tersebut, dan panaskan diatas penangas air dengan suhu 90 C selama 20
menit, lalu dinginkan
·
Setelah
terjadi padatan, ambil sedikit padatan itu dengan bantuan batang pengaduk dan
masukkan kedalam tabung reaksi,selamjutnya larutkan dengan air panas, kocok
dengan kuat. Jika busa yang dihasilkan baik, berarti tidak terdapat asam lemak
bebas
·
Tambahkan
25 ml larutan panas NaCl januh, maka sabun akan terpisah dari giserol dinginkan
dan angkat padatan sabun yang diperoleh
4.2. Menguji sabun dengan
manggunakan air sadah
Ujilah daya kerja sabun dalam
berbagai larutan. Sediakan 4 tabung reaksi dan masukkan kedalamnya sekitar 3 ml
larutan sabun dalam air.
1. Tabung I : Tambahkan 1 ml kalsium klorida ( CaCL ) 1 M
2. Tabung II : Tidak ditambahkan apa-apa
V.
Hasil pengamatan pembuatan sabun
NO
|
Hasil pengamatan
|
1
|
Struktur
gliserida yang digunakan
|
2
|
Reaksi
penyabunannya
|
ii Menguji sabun dengan menggunakan
air sadah
NO
|
Sabu dalam air sadah
|
Hasil pengamatan
|
1
|
+ CaCl2
|
Berbusa
|
2
|
+Pb
(NO3)2
|
Tidak
berbusa
|
VI.
PEMBAHASAN
Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan
yang disebut alkali - basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam).
Karena dibuat melalui pencampuran sebuah senyawa organik (asam lemak) dengan
sebuah senyawa anorganik (alkali), molekul sabun mempertahankan beberapa ciri
keduanya.
Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang senang
bergandengan dengan bahan-bahan organik berminyak, dan sebuah kaki anorganik
yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan
tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh atau pakaian ke dalam
air.Cara kerja sabun adalah mengikat minyak kedalam air, sehingga akhirnya
minyak dan kotoran dapat dibilas dengan lebih mudah.
Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada
hampir seluruh panjangnya (atau "ekornya") strukturnya tepat sama
dengan molekul-molekul minyak, karena itu memiliki afinitas atau keakraban
dengan molekul-molekul minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya yang lain (atau
"kepalanya") ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian
hingga hanya senang bergabung dengan molekul-molekul air, dan kepala inilah
yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air yang membuatnya dapat
larut.
Kita bisa menambahkan aroma dalam sabun dengan meberikan
beberapa tetes larutan pengharum kedalam campuran sabunnya.
VII.
KESIMPULAN ( perbaiki kesimpulan)
·
Dalam proses saponifikasi,
lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah.
·
Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO
– Na + dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom
Carbon.
·
Penyususun sabun terbesar
adalah Lemak
·
Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri
dari 7 asam lemak yang berbeda
·
Asam lemak yang tak jenuh sangat berpengaruh pada kelembutan
sabun
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2008. Minyak
dan Kolesterol. http://www.halalguide.info. Diakses pada
tanggal 28 Oktober 2009.
Andry. 2008. Teknologi
Lemak Dan Minyak. http://www.pdf-search-engine.com. Diakses pada
tanggal 28 Oktober 2009.
Satyawibawa,
Iman dan Yustina Erna Widyastuti. 1992. Kelapa Sawit Dan Pengolahannya.
Jakarta: Ganesha Exacta.
Irawan, wira.
2006. Laporan Praktikum : Proses Reaksi Saponifikasi. Medan: Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Medan.
kelompok.V. 2012.Penuntun Praktikum Kimia organik .UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
0 komentar:
Post a Comment