Wednesday, April 22, 2015

UJI AFEKTIF (AFFECTIVE TEST) UJI HEDONIK

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN SENSORIS
 “UJI AFEKTIF (AFFECTIVE TEST)
UJI HEDONIK”

                                     
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Uji afektif merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui produk-produk mana yang disukai penguji dan produk-produk mana yang tidak disukai. Salah satu contoh uji afektif adalah Uji hedonik. Uji hedonik dapat dilakukan oleh penguji baik yang terlatih ataupun konsumen biasa.
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengukur tingkat kesukaan konsumen atau penguji terhadap suatu produk. Skala yang tersedia pada uji hedonik adalah mulai dari sangat tidak suka sampai sangat suka terhadap sampel yang diberikan. Penguji diminta untuk mengevaluasi setiap sampel produk dan menentukan skala kesukaan mereka terhadap sampel produk tersebut. Uji ini biasanya dilakukan oleh panelis umum, yang sudah maupun yang belum terlatih
Uji afektif yang sering digunakan adalah uji hedonik. Dalam uji hedonik Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan. Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik.

1.2 Tujuan
Peserta praktikum dapat melaksanakan pengujian sensoris uji afektif berupa uji hedonik.






BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
3.1.1 alat 
·   Piring
·   pisau
3.1.2 bahan
·   Sponge Cake
·   Air mineral
·   Lembar penilaian

3.2  Prosedur Kerja
·      Menyiapkan bahan yang akan dijadikan sampel
·      Menyiapkan kode sampel
·      Menempatkan sampel pada tempat penyajian
·      Penyelenggara acara memberikan penjelasan cara pengisian lembar penelaian
·      Melakukan pengujian
·      Mengumpulkan lembar penilaian yang telah diisi dan rekap data
·      Melakukan analisis data








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal “ suka “ dapat mempunyai skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka. Sebaliknya jika tanggapan itu “ tidak suka “ dapat mempunyai skala hedonik seperti suka dan agak suka, terdapat tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka ( neither like nor dislike ).
Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendakinya. Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini dapat dilakukan analisis secara statistik. Penggunaan skala hedonik pada prakteknya dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan. Sehingga uji hedonik sering digunakan untuk menilai secara organoleptik terhadap komoditas sejenis atau produk pengembangan. Uji hedonik banyak digunakan untuk menilai produk akhir (http://budikolonjono.blogspot.com/2011/01/uji-kesukaan-uji-hedonik.html).
Uji afektif merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui produk-produk mana yang disukai penguji dan produk-produk mana yang tidak disukai. Salah satu contoh uji afektif adalah Uji hedonik. Uji hedonik dapat dilakukan oleh penguji baik yang terlatih ataupun konsumen biasa. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengukur tingkat kesukaan konsumen atau penguji terhadap suatu produk. Skala yang tersedia pada uji hedonik adalah mulai dari sangat tidak suka sampai sangat suka terhadap sampel yang diberikan. Penguji diminta untuk mengevaluasi setiap sampel produk dan menentukan skala kesukaan mereka terhadap sampel produk tersebut. Uji ini biasanya dilakukan oleh panelis umum, yang sudah maupun yang belum terlatih (http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi_sensori).

Tanggapan senang atau suka sangat bersifat pribadi. Oleh karena itu, kesan seseorang tak dapat sebagai petunjuk tentangpenerimaan suatu komoditi. Tujuan uji penerimaan adalah untuk mengetahuiapakah suatu komoditi atau sifat sensorik tertentu dapat diterima oleh masyarakat.Oleh  karena  itu,  tanggapan  senang  atau  suka  harus  pula  diperoleh  dari sekelompok orang yang dapat mewakili pendapat umum atau mewakili suatupopulasi masyarakat tertentu. Dalam kelompok uji penerimaan ini termasuk ujikesukaan (hedonik) dan uji mutu hedonik. Salah satu uji sensoris yang sering dilakukan adalah uji kesukaan. Uji kesukaan pada dasarnya merupakan pengujian yang panelisnya mengemukakan responnya  yang responnya  yang  berupa  senang  tidaknya  terhadap  sifat  bahan  yang  di uji. Pengujian ini umumnya digunakan untuk mengkaji reaksi konsumen terhadap suatu bahan. Oleh karena itu panelis sebaiknya diambil dalam jumlah besar, yang mewakili populasi masyarakat tertentu (Soekarto, 1985).

 Skala nilai yang digunakan dapat berupa nilai numerik dengan keterangan verbalnya, atau keterangan verbalnya saja dengan kolom yang dapat diberi tanda oleh panelis. Skala nilai dapat dinilai dalam arah vertikal atau horizontal (Kartika, 1988).Skala nilai yang digunakan dalam pengujian inderawi dapat berupa skala numerik grafis, skala strandar dan skala verbal. Namun yang sering digunakan adalah skala numerik dengan deskripsinya pemilihan kolom yang satu tersedia dalam grafis. Apabila skala yang digunakan adalah skala nilai numeric, kuesioner dapat langsung ditabulasi
(http://www.scribd.com/doc/44229599/uji-hedonik).
Hasil uji hedonik di atas sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antaralain:
1. Faktor fisiologisFaktor fisiologis di sini adalah berhubungan dengan keadaan fisik panelis.Sebelum melakukan uji hedonik ini sebaiknya panelis tidak boleh terlalu kenyangatau terlalu lapar dan tidak boleh merokok. Selain itu, panelis tidak boleh dalamkondisi yang tidak sehat atau dalam pengaruh obat bius.
2. Faktor psikologisSebelum melakukan uji sensoris ini panelis tidak boleh dalam keadaan psikis yang sedih atau gembira yang berlebihan, frustasi atau sedang mengalami stress yangberat. Selain itu, panelis tidak boleh terburu-buru dalam memberikan penilaiankarena hal tersebut akan mempengaruhi hasil akhir perhitungan. Oleh karena itu,perlu diciptakan suasana pengujian yang serius tetapi juga santai
(http://www.scribd.com/doc/44229599/uji-hedonik).)

Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalamhal “suka”, dapat mempunyai skala hedonik seperti: amat sangat suka, sangatsuka,  suka,  agak  suka.  Sebaliknya  jika  tanggapan  itu  “tidak  suka”,  dapatmempunyai skala hedonik seperti: amat sangat tidak suka, sangat tidak suka, tidak suka, agak tidak suka. Di antara agak suka dan agak suka kadang-kadang ada tanggapan yang disebut netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka(neither like nor dislike). Skala hedonik berbeda dengan skala kategori lain dan responnya diharapkan tidak monoton dengan bertambah besarnya karakteristik fisik, namun menunjukkan suatu puncak (preferency maximum) di atas dan rating yang menurun di bawah (Rahardjo, 1998).















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Uji Afektif. http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi_sensori (5 Juni 2011).


Anonim. 2011. Uji Hedonik. http://www.scribd.com/doc/44229599/uji-hedonik). (5 Juni 2011)
.
Rahardjo, J. T. M. 1998.Uji Inderawi. Universitas Jenderal Soedirman : Purwokerto.

Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil  Pertanian. Bhrata Karya Aksara : Jakarta.













BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Uji afektif dalam skala hedonik
No
Nama panelis
Aroma
Rasa
Kuning
coklat
Kuning
Coklat
1
Rinaldi
Sangat suka
Suka
Suka
Sangat suka
2
Lala
Suka
Sangat suka
Suka
Sangat suka
3
Oriza
Tidak suka
suka
netral
suka
4
Okta
Sangat suka
suka
suka
Sangat suka
5
Ade
Suka
netral
suka
netral
6
Thomas
Suka
Sangat suka
Netral
Suka
7
Wanti
suka
netral
Suka
Suka
8
Halim
netral
suka
suka
Netral
9
Nanang
Sangat tidak suka
suka
suka
suka
10
Hafiza
netral
suka
suka
Sangat suka
11
Fery
suka
Sangat suka
Suka
Suka
12
Dwi
netral
Sangat suka
suka
Suka
13
Ronni
suka
Sangat suka
suka
suka
14
Echy
Tidak suka
suka
Sangat suka
Suka
15
Sri
Tidak suka
suka
suka
Sangat suka
16
Beci
suka
Sangat suka
suka
Sangat suka
17
Vaber
Sangat suka
suka
Sangat suka
Sangat suka
18
Yantri
Sangat suka
Sangat suka
suka
suka
19
Rahmad
Sangat suka
Sangat suka
Sangat suka
Sangat suka
20
Amir
suka
netral
suka
suka
21
Firnando
Suka
Sangat suka
Suka
Suka
22
Wira
Suka
Sangat suka
Suka
Sangat suka
23
Setyo
Suka
Sangat suka
Suka
Suka
24
Pahala
Suka
Netral
Sangat suka
Suka

4.1 Uji afektif dalam skala Numerik
No
Nama panelis
Aroma
Rasa
Kuning
coklat
Kuning
Coklat
1
Rinaldi
5
4
4
5
2
Lala
4
5
4
5
3
Oriza
2
4
3
4
4
Okta
5
4
4
5
5
Ade
4
3
4
3
6
Thomas
4
5
3
4
7
Wanti
4
3
4
4
8
Halim
3
4
4
3
9
Nanang
1
4
4
4
10
Hafiza
3
4
4
5
11
Fery
4
5
4
4
12
Dwi
3
5
4
4
13
Ronni
4
5
4
4
14
Echy
2
4
5
4
15
Sri
2
4
4
5
16
Beci
4
5
4
5
17
Vaber
5
4
5
5
18
Yantri
5
5
4
4
19
Rahmad
5
5
5
5
20
Amir
4
3
4
4
21
Firnando
4
5
4
4
22
Wira
4
5
4
5
23
Setyo
4
5
4
4
24
Pahala
4
3
5
4
Jumlah
89
103
98
103

BAB V
PEMBAHASAN

Uji yang dilakukan untuk mengetahui produk-produk mana yang disukai dan produk-produk mana yang tidak disukai disebut uji efektif. Salah satu contoh uji afektif adalah Uji hedonik.  uji Hedonik menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang menyebabkan orang menyenanginya atau menyukainya, panelis mengemukakan tanggapan pribadinya  yaitu  berupa  kesan  yang  berhubungan  dengan  kesukaan  atau tanggapan senang atau tidaknya terhadap sifat sensorik atau kualitas yang dinilai.
Sponge cake yang digunakan ada dua jenis, yaitu sponge cake coklat dan sponge cake kuning. Skala yang digunakan pada  pada uji hedonik ini adalah mulai dari sangat tidak suka sampai sangat suka terhadap sampel yang diberikan. Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendakinya. Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini dapat dilakukan analisis secara statistik.
Pengujian ini dilakukan dengan 24 orang panelis untuk menilai sampel satu persatu. Dalam uji Hedonik, panelis tidak diminta tanggapanya untuk membedakan sponge cake mana yang enak, tetapi panelis diminta tanggapannya tentang rasa suka atau tidak suka terhadap kedua sponge cake tersebut berdasarkan aroma dan rasa.
 Tanggapan yang diberikan oleh panelis adalah tanggapan yang bersifat sangat pribadi. Setiap tanggapan yang diberikan oleh panelis diberi kode berupa aangka sesuai dengan tingkatannya. Jika panelis membeikan tanggapan sangat suka terhadap rasa sponge cake, maka diberi nilai 5, jika panelis memberi tanggapan suka terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 4, jika panelis memberi tanggapan netral terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 3, jika panelis memberi tanggapan tidak suka terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 2, dan jika panelis memberi tanggapan suka terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 1. Begitu juga dalam penilaian terhadap aroma.
Uji Wilcoxon untuk Aroma
§   Hipotesis :
H0 : aroma sponge cake kuning sama disukai dengan aroma sponge cake coklat
H1 :aroma sponge cake kuning lebih disukai daripada aroma sponge cake coklat
§   α = 0,05
Aroma
Beda
Nilai absolut
Ranking
(+)
(-)
Kuning
coklat
5
4
1
1
9
+9

4
5
-1
1
9

-9
2
4
-2
2
19,5

-19,5
5
4
1
1
9
+9

4
3
1
1
9
+9

4
5
-1
1
9

-9
4
3
1
1
9
+9

3
4
-1
1
9

-9
1
4
-3
3
22

-22
3
4
-1
1
9

-9
4
5
-1
1
9

-9
3
5
-2
2
19,5

-19,5
4
5
-1
1
9

-9
2
4
-2
2
19,5

-19,5
2
4
-2
2
19,5

-19,5
4
5
-1
1
9

-9
5
4
1
1
9
+9

5
5
0
0
-


5
5
0
0
-


4
3
1
1
9
+9

4
5
-1
1
9

-9
4
5
-1
1
9

-9
4
5
-1
1
9

-9
4
3
1
1
9
+9

89
103



+63
-190

n        = jumlah pengamatan yang relevan
= jumlah positif + jumlah negative
= 7 + 15
= 22
T hitung = jumlah ranking terkecil = 63

§   T table pada n = 22, α = 0,05 adalah 66
§   Keputusan :
Terima H0 jika T hitung ≥ T tabel
Terima H1 jika T hitung ≤ T tabel
63 ≤ 66 terima H1
§   Kesimpulan :
aroma sponge cake kuning lebih disukai daripada aroma sponge cake coklat

Uji Wilcoxon untuk Rasa
§   Hipotesis :
H0 : rasa sponge cake kuning sama disukai dengan rasa sponge cake coklat
H1 :rasa sponge cake kuning lebih disukai daripada rasa sponge cake coklat
§   α = 0,05


Rasa
Beda
Nilai absolut
Ranking
(+)
(-)
Kuning
Coklat
4
5
-1
1


-7
4
5
-1
1


-7
3
4
-1
1


-7
4
5
-1
1


-7
4
3
1
1

+7

3
4
-1
1


-7
4
4
0
0
-


4
3
1
1

+7

4
4
0
0
-


4
5
-1
1


-7
4
4
0
0
-


4
4
0
0
-


4
4
0
0
-


5
4
1
1

+7

4
5
-1
1


-7
4
5
-1
1


-7
5
5
0
0
-


4
4
0
0
-


5
5
0
0
-


4
4
0
0
-


4
4
0
0
-


4
5
-1
1


-7
4
4
0
0
-


5
4
1
1

+7

98
103



+28
+63
n        = jumlah pengamatan yang relevan
= jumlah positif + jumlah negative
= 4 + 9
= 13
T hitung = jumlah ranking terkecil = 28

§   T table pada n = 13, α = 0,05 adalah 17
§   Keputusan :
Terima H0 jika T hitung ≥ T tabel
Terima H1 jika T hitung ≤ T tabel
28 ≥ 17 terima H0
§   Kesimpulan :
Rasa sponge cake kuning sama disukainya dengan rasa sponge cake coklat.


















BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

o   Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini dapat dilakukan analisis dengan uji wilcoxon.
o   Aroma sponge cake kuning lebih disukai daripada aroma sponge cake coklat berdasarkan uji wilcoxon  dengan α = 5%
o   Rasa sponge cake kuning sama disukainya dengan rasa sponge cake coklat Berdasarkan uji wilcoxon  dengan α = 5%


6.2 Saran
                  Panelis diharapkan melakukan pengujian dengan baik sehingga data yang diperoleh valid dan dapat dianalisa dengan analisa statistik.


0 komentar:

Post a Comment