LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN
SENSORIS
“UJI AFEKTIF (AFFECTIVE TEST)
UJI HEDONIK”
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uji
afektif merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui produk-produk mana yang
disukai penguji dan produk-produk mana yang tidak disukai. Salah satu contoh
uji afektif adalah Uji
hedonik.
Uji hedonik dapat dilakukan oleh penguji baik yang terlatih ataupun konsumen
biasa.
Tujuan
dari metode ini adalah untuk mengukur tingkat kesukaan konsumen atau penguji terhadap suatu produk.
Skala yang tersedia pada uji hedonik
adalah mulai dari sangat tidak suka sampai sangat suka terhadap sampel yang diberikan. Penguji diminta
untuk mengevaluasi setiap sampel produk dan menentukan skala kesukaan mereka
terhadap sampel produk tersebut. Uji ini biasanya dilakukan oleh panelis umum,
yang sudah maupun yang belum terlatih
Uji afektif yang sering digunakan adalah uji
hedonik. Dalam uji hedonik Panelis
dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan.
Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka
juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut
skala hedonik.
1.2 Tujuan
Peserta
praktikum dapat melaksanakan pengujian sensoris uji afektif berupa uji hedonik.
BAB III
METODELOGI
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
3.1.1 alat
·
Piring
·
pisau
3.1.2 bahan
·
Sponge Cake
·
Air mineral
·
Lembar penilaian
3.2
Prosedur Kerja
· Menyiapkan bahan yang akan dijadikan
sampel
· Menyiapkan kode sampel
· Menempatkan sampel pada tempat
penyajian
· Penyelenggara acara memberikan
penjelasan cara pengisian lembar penelaian
· Melakukan pengujian
· Mengumpulkan lembar penilaian yang
telah diisi dan rekap data
· Melakukan analisis data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uji kesukaan
juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang
kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Disamping panelis mengemukakan
tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat
kesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya
dalam hal “ suka “ dapat mempunyai skala hedonik seperti : amat sangat suka,
sangat suka, suka, agak suka. Sebaliknya jika tanggapan itu “ tidak suka “
dapat mempunyai skala hedonik seperti suka dan agak suka, terdapat tanggapannya
yang disebut sebagai netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka (
neither like nor dislike ).
Skala hedonik
dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendakinya.
Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut
tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini dapat dilakukan analisis secara
statistik. Penggunaan skala hedonik pada prakteknya dapat digunakan untuk
mengetahui perbedaan. Sehingga uji hedonik sering digunakan untuk menilai
secara organoleptik terhadap komoditas sejenis atau produk pengembangan. Uji
hedonik banyak digunakan untuk menilai produk akhir (http://budikolonjono.blogspot.com/2011/01/uji-kesukaan-uji-hedonik.html).
Uji afektif merupakan uji yang
dilakukan untuk mengetahui produk-produk mana yang disukai penguji dan
produk-produk mana yang tidak disukai. Salah satu contoh uji afektif adalah Uji
hedonik.
Uji hedonik dapat dilakukan oleh penguji baik yang terlatih ataupun konsumen
biasa. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengukur tingkat kesukaan konsumen atau penguji terhadap suatu produk.
Skala yang tersedia pada uji hedonik
adalah mulai dari sangat tidak suka sampai sangat suka terhadap sampel yang diberikan. Penguji diminta
untuk mengevaluasi setiap sampel produk dan menentukan skala kesukaan mereka
terhadap sampel produk tersebut. Uji ini biasanya dilakukan oleh panelis umum,
yang sudah maupun yang belum terlatih (http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi_sensori).
Tanggapan
senang atau suka sangat bersifat pribadi. Oleh karena itu, kesan seseorang tak dapat sebagai petunjuk tentangpenerimaan suatu komoditi. Tujuan uji penerimaan adalah untuk mengetahuiapakah
suatu komoditi atau sifat sensorik tertentu dapat diterima oleh masyarakat.Oleh
karena itu, tanggapan senang atau suka
harus pula diperoleh dari sekelompok orang yang dapat mewakili pendapat umum atau mewakili suatupopulasi
masyarakat tertentu. Dalam kelompok uji penerimaan ini termasuk ujikesukaan
(hedonik) dan uji mutu hedonik. Salah satu uji sensoris yang sering dilakukan
adalah uji kesukaan. Uji kesukaan pada dasarnya merupakan pengujian yang
panelisnya mengemukakan responnya yang responnya yang berupa
senang tidaknya terhadap sifat bahan yang
di uji. Pengujian ini umumnya digunakan untuk mengkaji reaksi konsumen
terhadap suatu bahan. Oleh karena itu panelis sebaiknya diambil dalam jumlah
besar, yang mewakili populasi masyarakat tertentu (Soekarto, 1985).
Skala nilai yang digunakan dapat berupa nilai numerik dengan keterangan verbalnya, atau keterangan verbalnya saja dengan kolom yang dapat diberi tanda oleh panelis.
Skala nilai dapat dinilai dalam arah vertikal atau horizontal (Kartika, 1988).Skala
nilai yang digunakan dalam pengujian inderawi dapat berupa skala numerik grafis, skala strandar dan skala verbal. Namun yang sering digunakan adalah skala numerik dengan deskripsinya
pemilihan kolom yang satu tersedia dalam grafis. Apabila skala yang digunakan adalah
skala nilai numeric, kuesioner dapat langsung ditabulasi
(http://www.scribd.com/doc/44229599/uji-hedonik).
Hasil
uji hedonik di atas sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antaralain:
1.
Faktor fisiologisFaktor fisiologis di sini adalah
berhubungan dengan keadaan fisik panelis.Sebelum
melakukan uji hedonik ini sebaiknya panelis tidak boleh terlalu kenyangatau terlalu lapar dan tidak boleh merokok. Selain itu,
panelis tidak boleh dalamkondisi yang tidak
sehat atau dalam pengaruh obat bius.
2.
Faktor psikologisSebelum melakukan uji sensoris
ini panelis tidak boleh dalam keadaan psikis yang sedih
atau gembira yang berlebihan, frustasi atau sedang mengalami stress yangberat.
Selain itu, panelis tidak boleh terburu-buru dalam memberikan penilaiankarena
hal tersebut akan mempengaruhi hasil akhir perhitungan. Oleh karena itu,perlu
diciptakan suasana pengujian yang serius tetapi juga santai
(http://www.scribd.com/doc/44229599/uji-hedonik).)
Tingkat-tingkat
kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalamhal “suka”, dapat mempunyai skala hedonik seperti: amat
sangat suka, sangatsuka,
suka, agak suka. Sebaliknya jika tanggapan
itu “tidak suka”, dapatmempunyai skala hedonik seperti:
amat sangat tidak suka, sangat tidak suka, tidak suka, agak tidak suka. Di
antara agak suka dan agak suka kadang-kadang ada tanggapan yang disebut netral, yaitu bukan suka tetapi
juga bukan tidak suka(neither
like nor dislike). Skala hedonik berbeda dengan skala kategori lain dan responnya diharapkan
tidak monoton dengan bertambah besarnya karakteristik fisik, namun menunjukkan suatu puncak (preferency maximum) di atas dan rating yang menurun di bawah (Rahardjo, 1998).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2011. Uji Hedonik. http://budikolonjono.blogspot.com/2011/01/uji-kesukaan-uji-hedonik.html (5 Juni 2011).
Anonim. 2011. Uji Hedonik. http://www.scribd.com/doc/44229599/uji-hedonik). (5 Juni 2011)
.
Rahardjo,
J. T. M. 1998.Uji Inderawi. Universitas
Jenderal Soedirman : Purwokerto.
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian
Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhrata Karya Aksara : Jakarta.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN
4.1 Uji afektif dalam skala hedonik
No
|
Nama panelis
|
Aroma
|
Rasa
|
||
Kuning
|
coklat
|
Kuning
|
Coklat
|
||
1
|
Rinaldi
|
Sangat suka
|
Suka
|
Suka
|
Sangat suka
|
2
|
Lala
|
Suka
|
Sangat suka
|
Suka
|
Sangat suka
|
3
|
Oriza
|
Tidak suka
|
suka
|
netral
|
suka
|
4
|
Okta
|
Sangat suka
|
suka
|
suka
|
Sangat suka
|
5
|
Ade
|
Suka
|
netral
|
suka
|
netral
|
6
|
Thomas
|
Suka
|
Sangat suka
|
Netral
|
Suka
|
7
|
Wanti
|
suka
|
netral
|
Suka
|
Suka
|
8
|
Halim
|
netral
|
suka
|
suka
|
Netral
|
9
|
Nanang
|
Sangat tidak suka
|
suka
|
suka
|
suka
|
10
|
Hafiza
|
netral
|
suka
|
suka
|
Sangat suka
|
11
|
Fery
|
suka
|
Sangat suka
|
Suka
|
Suka
|
12
|
Dwi
|
netral
|
Sangat suka
|
suka
|
Suka
|
13
|
Ronni
|
suka
|
Sangat suka
|
suka
|
suka
|
14
|
Echy
|
Tidak suka
|
suka
|
Sangat suka
|
Suka
|
15
|
Sri
|
Tidak suka
|
suka
|
suka
|
Sangat suka
|
16
|
Beci
|
suka
|
Sangat suka
|
suka
|
Sangat suka
|
17
|
Vaber
|
Sangat suka
|
suka
|
Sangat suka
|
Sangat suka
|
18
|
Yantri
|
Sangat suka
|
Sangat suka
|
suka
|
suka
|
19
|
Rahmad
|
Sangat suka
|
Sangat suka
|
Sangat suka
|
Sangat suka
|
20
|
Amir
|
suka
|
netral
|
suka
|
suka
|
21
|
Firnando
|
Suka
|
Sangat suka
|
Suka
|
Suka
|
22
|
Wira
|
Suka
|
Sangat suka
|
Suka
|
Sangat suka
|
23
|
Setyo
|
Suka
|
Sangat suka
|
Suka
|
Suka
|
24
|
Pahala
|
Suka
|
Netral
|
Sangat suka
|
Suka
|
4.1 Uji afektif dalam skala Numerik
No
|
Nama panelis
|
Aroma
|
Rasa
|
||
Kuning
|
coklat
|
Kuning
|
Coklat
|
||
1
|
Rinaldi
|
5
|
4
|
4
|
5
|
2
|
Lala
|
4
|
5
|
4
|
5
|
3
|
Oriza
|
2
|
4
|
3
|
4
|
4
|
Okta
|
5
|
4
|
4
|
5
|
5
|
Ade
|
4
|
3
|
4
|
3
|
6
|
Thomas
|
4
|
5
|
3
|
4
|
7
|
Wanti
|
4
|
3
|
4
|
4
|
8
|
Halim
|
3
|
4
|
4
|
3
|
9
|
Nanang
|
1
|
4
|
4
|
4
|
10
|
Hafiza
|
3
|
4
|
4
|
5
|
11
|
Fery
|
4
|
5
|
4
|
4
|
12
|
Dwi
|
3
|
5
|
4
|
4
|
13
|
Ronni
|
4
|
5
|
4
|
4
|
14
|
Echy
|
2
|
4
|
5
|
4
|
15
|
Sri
|
2
|
4
|
4
|
5
|
16
|
Beci
|
4
|
5
|
4
|
5
|
17
|
Vaber
|
5
|
4
|
5
|
5
|
18
|
Yantri
|
5
|
5
|
4
|
4
|
19
|
Rahmad
|
5
|
5
|
5
|
5
|
20
|
Amir
|
4
|
3
|
4
|
4
|
21
|
Firnando
|
4
|
5
|
4
|
4
|
22
|
Wira
|
4
|
5
|
4
|
5
|
23
|
Setyo
|
4
|
5
|
4
|
4
|
24
|
Pahala
|
4
|
3
|
5
|
4
|
Jumlah
|
89
|
103
|
98
|
103
|
BAB V
PEMBAHASAN
Uji yang
dilakukan untuk mengetahui produk-produk mana yang disukai dan produk-produk
mana yang tidak disukai disebut uji efektif. Salah satu contoh uji afektif
adalah Uji
hedonik.
uji
Hedonik menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu
bahan yang menyebabkan orang menyenanginya
atau menyukainya, panelis
mengemukakan tanggapan pribadinya yaitu
berupa kesan yang berhubungan dengan
kesukaan atau tanggapan senang atau tidaknya terhadap sifat
sensorik atau kualitas yang dinilai.
Sponge
cake yang digunakan ada dua jenis, yaitu sponge cake coklat dan sponge cake
kuning. Skala yang digunakan pada pada uji hedonik ini adalah mulai dari sangat
tidak suka sampai sangat suka terhadap sampel yang diberikan. Skala
hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang
dikehendakinya. Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan
angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini dapat dilakukan
analisis secara statistik.
Pengujian ini dilakukan dengan 24 orang
panelis untuk menilai sampel satu persatu. Dalam uji Hedonik, panelis tidak diminta tanggapanya untuk membedakan sponge
cake mana yang enak,
tetapi panelis
diminta
tanggapannya
tentang
rasa suka
atau tidak
suka terhadap kedua sponge cake tersebut berdasarkan
aroma dan rasa.
Tanggapan yang diberikan oleh panelis adalah
tanggapan yang bersifat sangat
pribadi. Setiap tanggapan yang diberikan oleh panelis diberi kode berupa aangka sesuai dengan tingkatannya. Jika panelis membeikan tanggapan sangat suka terhadap
rasa sponge cake, maka diberi nilai 5, jika panelis memberi tanggapan suka
terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 4, jika panelis memberi tanggapan netral
terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 3, jika panelis memberi tanggapan
tidak suka terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 2, dan jika panelis
memberi tanggapan suka terhadap rasa sponge cake maka diberi nilai 1. Begitu
juga dalam penilaian terhadap aroma.
Uji Wilcoxon untuk
Aroma
§
Hipotesis :
H0 :
aroma sponge cake kuning sama disukai dengan aroma sponge cake coklat
H1 :aroma
sponge cake kuning lebih disukai daripada aroma sponge cake coklat
§
α = 0,05
Aroma
|
Beda
|
Nilai absolut
|
Ranking
|
(+)
|
(-)
|
|
Kuning
|
coklat
|
|||||
5
|
4
|
1
|
1
|
9
|
+9
|
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
2
|
4
|
-2
|
2
|
19,5
|
|
-19,5
|
5
|
4
|
1
|
1
|
9
|
+9
|
|
4
|
3
|
1
|
1
|
9
|
+9
|
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
4
|
3
|
1
|
1
|
9
|
+9
|
|
3
|
4
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
1
|
4
|
-3
|
3
|
22
|
|
-22
|
3
|
4
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
3
|
5
|
-2
|
2
|
19,5
|
|
-19,5
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
2
|
4
|
-2
|
2
|
19,5
|
|
-19,5
|
2
|
4
|
-2
|
2
|
19,5
|
|
-19,5
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
5
|
4
|
1
|
1
|
9
|
+9
|
|
5
|
5
|
0
|
0
|
-
|
|
|
5
|
5
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
3
|
1
|
1
|
9
|
+9
|
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
9
|
|
-9
|
4
|
3
|
1
|
1
|
9
|
+9
|
|
89
|
103
|
|
|
|
+63
|
-190
|
n = jumlah pengamatan yang relevan
=
jumlah positif + jumlah negative
=
7 + 15
=
22
T
hitung = jumlah ranking terkecil = 63
§
T table pada n = 22, α
= 0,05 adalah 66
§
Keputusan :
Terima H0
jika T hitung ≥ T tabel
Terima H1
jika T hitung ≤ T tabel
63 ≤ 66 terima H1
§
Kesimpulan :
aroma sponge
cake kuning lebih disukai daripada aroma sponge cake coklat
Uji Wilcoxon untuk Rasa
§
Hipotesis :
H0 :
rasa sponge cake kuning sama disukai dengan rasa sponge cake coklat
H1 :rasa
sponge cake kuning lebih disukai daripada rasa sponge cake coklat
§
α = 0,05
Rasa
|
Beda
|
Nilai absolut
|
Ranking
|
(+)
|
(-)
|
|
Kuning
|
Coklat
|
|||||
4
|
5
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
3
|
4
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
4
|
3
|
1
|
1
|
|
+7
|
|
3
|
4
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
3
|
1
|
1
|
|
+7
|
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
5
|
4
|
1
|
1
|
|
+7
|
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
5
|
5
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
5
|
5
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
4
|
5
|
-1
|
1
|
|
|
-7
|
4
|
4
|
0
|
0
|
-
|
|
|
5
|
4
|
1
|
1
|
|
+7
|
|
98
|
103
|
|
|
|
+28
|
+63
|
n = jumlah pengamatan yang relevan
=
jumlah positif + jumlah negative
=
4 + 9
=
13
T
hitung = jumlah ranking terkecil = 28
§
T table pada n = 13, α
= 0,05 adalah 17
§
Keputusan :
Terima H0
jika T hitung ≥ T tabel
Terima H1
jika T hitung ≤ T tabel
28 ≥ 17 terima H0
§
Kesimpulan :
Rasa sponge cake kuning sama disukainya dengan rasa
sponge cake coklat.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
o
Skala hedonik dapat juga diubah
menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data
numeric ini dapat dilakukan analisis dengan uji wilcoxon.
o
Aroma sponge cake kuning lebih
disukai daripada aroma sponge cake coklat berdasarkan uji wilcoxon dengan α = 5%
o
Rasa sponge cake kuning sama
disukainya dengan rasa sponge cake coklat Berdasarkan uji wilcoxon dengan α = 5%
6.2 Saran
Panelis diharapkan melakukan
pengujian dengan baik sehingga data yang diperoleh valid dan dapat dianalisa
dengan analisa statistik.
0 komentar:
Post a Comment