Thursday, November 28, 2013

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR FISIOLOGI TANAMAN “Dominasi Apikal”

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR FISIOLOGI TANAMAN
“Dominasi Apikal”
Oleh :
Nama : Inggi Pamungkas
NPM : E1J010092
Prodi : Agroekoteknologi
Hari/tanggal : kamis/17 Nov 2011
Jam : 10.00 – 12.00 WIB
Dosen pembimbing : Ir. Usman Kris Joko Suharjo, M.Sc., Ph.D.
Co-ass : 1. Ade
2. Maria
LABORATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Auksin yang dihasilkan oleh pucuk tanaman mengalir ke seluruh bagian tanaman
dengan pola transport basipetal. Pegerakan auksin ini menghambat pertumbuhan calon tunas
aksilar yang berada di ketiak daun menjadi tunas. Inilah proses yang disebut dengan dominasi
apikal. Pembuangan sumber auksin diyakini dapat menghilangkan pengaruh dominasi apical
pada tanaman. Pada beberapa tanaman dominasi apical tidak diharapkan karna tanaman itu
diharapkan memiliki banyak cabang dan tumbuh dengan rimbun. Pada tanaman lain,
dominasi apikal justru diharapkan agar tanaman memiliki batang yang lurus dan tinggi tanpa
banyak cabang. Pada praktikum ini akan didemontrasikan pengaruh auksin pada dominasi
apikal tanaman.
b. Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan adalah suatu proses kenaikan volume karena adanya penambahan
substansi yang bersifat irreversibel. Pertumbuahan pada tanaman biasanya terjadi pada
daerah-daerah tertentu saja.
Pertumbuhan ini terjadi di daerah meristem ( tempat terjadinya pembelahan sel ) dima
pada bagian ini terdapat sel-sel yang sedang aktif membelah. Jaringan meristem terdiri atas
dua, yaitu meristem apikal dan meristem leteral. Meristem apikal terdapat pada bagian ujung
dan atas tanaman, sedangkan meristem leteral bertanggung jawab terhadap pertumbuhan
sekunder akibat adanya kambium. Kenaikan pada volume disebabkan oleh pertambahan
jumlah sel, sebagai akibat dari kegiatan titik tumbuh dan pembesaran dari sel. (Diah 1999)
Pertumbuhan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya seperti suatu zat tumbuh
atau hormon tumbuh yang dihasikan oleh ujung tumbuhan. Oleh karena itu, semakin jauh
dari ujung tumbuhan maka konsentrasi hormon tersebut semakin berkurang.
Pertumbuhan pada makhluk hidup dipengaruhi banyak faktor, faktor ini dibedakan
atas2 yaitu faktor luar dan faktor dalam. Ada tiga macam pertumbuhan ( menurut aktivitas
dan daerah tumbuh ) yaitu daerah pemanjangan sel, daerah pembelahan sel dan daerah
diferensiasi.
Ada tiga daerah atau bagian penting pada embrio, yakni tunas embrionik, akar
embrionik, dan kotiledon. Kotiledon merupakan cadangan makanan yang terbentuk pada
daun.
Selain dipengaruhi faktor dalam (hormon, misalnya auksin dan giberelin) pertumbuhan
juga dipengaruhi faktor luar yaitu cahaya dan kelembaban. (Kimball 1983)
c. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh hormon tumbuh terhadap dominasi apikal dan penghambatan
pertunasan.
BAHAN DAN METODE
a. Bahan Praktikum
 Bahan dan bahan : Campuran lanolin yang mengandung 400 ppm IAA, tanaman
Vigna sinensis berumur 7 hari.
.
b. Metode Praktikum
1. Mengambil 3 pot masing-masing berisi 3 tanaman.
2. Memotong batangnya tepat di bawah daun yang paling atas, pada tanaman pot
pertama dan kedua
3. Mengolesi bekas luka pada pot pertama dengan sedikit Ianolin dengan IAA
4. Mengolesi bekas luka pada tanaman ke-2 dengan lanolin tanpa IAA
5. Membiarkan tanaman ke-3 sebagai kontrol
6. Meletakkan ketiga pot dalam kamar
7. Mengganti pasta lanolin baru tiap 5 hari
8. Setelah 14 hari sejak perlakuan, mengukur
 panjang tunas aksilar yang tumbuh (mm)
 garis tengah batang bekas potongan
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Panjang Daun Lateral Diameter Batang
1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2
lanolin + IAA: awal 0.7 0.6 0.9 2,2 0,6 0,4 0,7 0,57
akhir 0.9 1.1 0.7 2,7 0,8 0,7 0,8 0,77
Ianolin awal 0.5 0.4 0.7 1,6 0,4 0,5 0,5 0,47
akhir 0.8 0.9 0.7 2,4 0,6 0,6 0,7 0,63
Kontrol awal 0.7 0.9 0.7 2,3 0,4 0,6 0,5 0,5
akhir 0.9 0.7 0.9 2,5 0,6 0,7 0,7 0,67
b. PEMBAHASAN
Dari praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan, yaitu dengan mengmbil 3 pot
yang masing-masing berisi 3 tanaman Vigna sinensis. Kemudian setelah itu memotong
batang tepat di bawah daun yang paling atas pada tanaman yang berada pada pot pertama dan
kedua. Setelah itu, bekas luka pada pot pertama diolesi dengan Ianolin dengan sedikit
tambahan IAA, tanaman pada pot kedua diolesi dengan Ianolin tanpa IAA sedangkan pada
pot ketiga dibiarkan saja sebagai kontrol.
Hasil pengamatan menunjukkan panjang daun lateral dan diameter atas setelah di beri
perlakuan menunjukkan hasil yang beragam. Hal ini terlihat pada perbedaan pertumbuhan
antara tanaman yang di beri perlakuan Ianolin + IAA, Iamolin tanpa IAA dan kontrol.
Tanaman yang diberi perlakuan Ianolin +IAA panjang daun akhir setelah diberi
perlakuan rata-rata 2,7 cm dengan rata-rata diameter 0,77 cm. Pada tanaman yang diberi
perlakuan Ianolin tanpa IAA memiliki pertambahan panjang daun leteral dengan rata-rata 2,4
cm dengan diameter akhir diameter rata-rata 0,63 cm. Sedangkan untuk kontrol memiliki
rata-rata akhir pertambahan panjang daun leteral 3,2 cm dengan rata-rata diameter batang
adalah 0,67 cm.
Dari data pengamatan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa perlakuan dengan
Ianolin ditambah dengan IAA menunjukkan hasil yang lebih besar untuk panjang daun
lateral, yaitu 2,7 cm pada hasil akhir. Hal ini juga terjadi pada penambahan diameter batang,
perlakuan dengan Ianolin ditambah dengan IAA menunjukkan hasil yang lebih besar dengan
rata-rata diameter akhir sebesar 0,77 cm dibandingkan dengan perlakuan Ianolin tanpa IAA
dan kontrol.
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Dari praktikum kalio ini saya dapat menyimpulkan bahwasanya
 Penambahan Ianolin +IAA dapat berfungsi untuk mempercepat pertambahan panjang
daun leteral dan penambahan ukuran diameter batang
 Dari pengamatan yang telah dilakukan, Ianolin dengan penambahan IAA dapat
mempercepat proses pertumbuhan bagi tanaman.
b. Saran
Sebaiknya penjelasan tentang tata cara praktikum yang akan dilakukan diberikan lebih
kompleks sehingga praktikan tidak bingung dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Suharjo K J Usman. 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu :
Laboratorium Agronomi UNIB.
Aryulina, Diah. 1999. Anatomi Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung
J,W,Kimball, 1983. Biologi Jilid 2. PT. Gelora Aksara Pratama, Erlangga, Jakarta

0 komentar:

Post a Comment