LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH
“Penetapan pH Dan Daya Hantar Listrik”
Oleh :
Nama : Inggi Pamungkas
NPM : E1J010092
Prodi : Agroekoteknologi
Hari/tanggal : selasa /15 nov 2011
Jam : 14.00 – 16.00 WIB
Co-ass : 1. Dodi Hardiansyah
2. Riezky Panjaitan
LABORATORIUM ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
pH TANAH
Dalam tanah terdapat ion H+ negatife log konsentrasi dari ion H ini disebut pH tanah.
Nilai pH menentukan tingkat reaksi tanah, apakah tergolong masam, netral atau basa.
Konsentrasi ion H di dalam larutan tanah disebut kemasaman aktif atau aktual, sedangkan
konsentrasi ion H yang terjerat pada kompleks terapan disebut kemasaman cadangan atau
potensial.
Penetapan kemasaman aktif dilakukan dengan menggunakan palarut aquades, sedangkan
kemasaman cadangan dengan larutan garam netral, seperti KCL, BaCl2 dan NaF. Selisih pH
antara larutan garam netral dan aquades adalah kemasaman cadangan. Perlu diketahui
umumnya Ph H2O lebih besar dari pH KCl, tetapi pada kasus tertentu justru sebaliknya. Sifat
ini sering dipakai sebagai ciri terhadap tanah-tanah tertentu di daerah tropis, misalnya : bila
larutan KCl diganti dengan larutan K2SO4 1N, ternyata selisih pH K2SO4 – H2O memberikan
hasil positif, maka boleh jadi horizon tersebut adalah horizon oksik.
Daya Hantar Listrik
Dalam tanah terdapat garam – garam terlarut yang dapat berfungsi sebagai penghantar
listrik. Jumlah daya elektron sebanding dengan garam yang ada. Pengukur hantaran atau
konduktivitas listrik tersebut merupakan indikasi konsentrasi senyawa-senyawa yang
terionisasi dengan tingkat ketelitian tinggi.
1.2 Tujuan
pH Tanah
Menetapkan nilai pH tanah
Meningkatkan tingkat kemasaman tanah
Daya Hantar Listrik
Menetapkan daya hantar listrik (DHL) tanah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nilai pH tanah sangat ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu kelima faktor
pembentukan tanah, kondisi musim, cara bercocok tanam, cara pengambilan sampel tanah,
kandungan air pada saat pengambilan, serta metode pengukuran yang digunakan. Tanaman
atau vegetasi yang tumbuh di atas permukaan tanah juga dapat mempengaruhi nilai pH tanah
secara langsung maupun tdak langsung. Cara yang digunakan untuk menentukan pH antara
lain dengan menggunakan Kertas Indikator Universal atau Metode Elektometris dengan
bantuan katode menangkap ion H+ yang telah dikalibrasi dengan pH buffer.
Kemasaman berpengaruh pada ketersediaanya atau tidak tersedianya hara tanaman.
Dalam hal ini kita mengenal pH tanah. pH tanah adalah suatu ukuran aktifitas ion hydrogen
di dalam larutan aior tanah dan dapat di pakai sebagai ukuran bagi keasaman tanah. Hara
adalah log dari harga kebalikan Cons ion Hidrogen (Kartasapoetra, 2004 : 14)
Pengendalian keasaman tanah adalah ion ion H+ dan Al3+ yang berada di dalam
larutan system tanah dan kompleks serapan. Kedua bidang ini mengendalikan kemasaman
tanah dengan cara yang berbeda yang disebabkan oleh perbedaan sumber dan watak muatan
yang menyerap ion-ion itu.
Keasaman atau kealkalian atau pH tanah adalah log kepekatan ion-ion H+ dalam
larutan sisitem tanah. Kepekatan ion-ion dalam larutan ssistem tanah ini berkesetimbangan
dengan OH- tidak terdisosiasi senyawa-senyawa dapat larut dan tidak larut yang ada dalam
system jadi pH tanah menunjukkan takaran ion H+ trdisosiasi, di tambah H+ terdisosiasi
dalam tanah. (Poerwidodo,1992:15
Disamping itu, pencucian kation-kation basa pada tanah mengakibatkan hilangnya
basa-basa padat anah sehingga dapat menurunkan pH tanah.
pH Tanah
Penilaian terhadap pH tanah diperlukan untuk memberi gambaran tentang kondisi
tanah pada saat itu, salah satu penilaian pH ini adalah menggunakan deskripsi pH seperti
penetapan pH dilakukan dengan perbandingan antara contoh tanah dan pelarut 1 : 1 : 1 : 2
dan 1 : 5. bila terlalu kental akan membentuk pasta dan akan melekat pada alat, sedangkan
bila terlalu encer maka banyak garam yang terlarut sehingga menggangu ion positif. Dalam
menentukan pH dikenal beberapa metode yakni :
o Metode kertas indikator dengan bantuan katedo listrik yang warnanya berubah-ubah
bila dicelupkan dalam larutan.
o Metode elektro magnetis, dengan bantuan katode untuk menangkap ion H+ yang telah
dikatalis dengan albufer (Anonim, 2005)
Daya Hantar Listrik
Fraksi tanah paling penting dalam menentukan sifat kimia tanah adalah koloid tanah,
yakni bahan-bahan mineral (liat) maupun organik (humus) yang berukuran sangat halus
(Suhardi, 1997).
Pada umumnya koloid-koloid tanah mineal bermuatan negatif, muatan-muatan negatif
akan terus meningkat dikarenakan peristiwa penggantian ion merupakan kation-kation yang
terdapat di dalam kristal, yaitu kation bervalensi 3 diganti dengan kation-kation yang
bervalensi 2. Muatan positif ini dapat terjadi sebagai hasil disiosiasi H+ dari asam lemah. Hal
ini penting dalam menghasilkan tempat-tempat berlawanan negatif pada partikel-partikel
tanah organik, muatan listrik dapat berubah karena bergantung pada reaksi pH tanah pada
permukaan tanah (Saifudin, 1989).
Penetapan pH tanah dilaksanakan berdasarkan tahanan listrik antara partikel-partikel
yang dicelupkan dalam suspensi, (partikel-partikel yang > 0,10) dengan perbandingan contoh
tanah dan larutan yan terletak diantara elektroda bertindak sebagai listrik (Anonim,2005)
BAB III
DOWNLOAD
Thursday, November 28, 2013
Home »
Laporan Praktikum
» LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH “Penetapan pH Dan Daya Hantar Listrik”
0 komentar:
Post a Comment