Wednesday, April 22, 2015

Identifikasi Hidrokarbon Tidak Jenuh

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM

Nama             : 
NPM              : 
Prod               : TIP
Kelompok      :  2 (Dua)
Hari/ Jam       : Kamis/ 14.00-15.40

Dosen             : Dra Devi Silsia, M.Si
                         Drs Syafnil, M.Si
Objek Prak     :  Identifikasi Hidrokarbon Tidak Jenuh


TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTAIAN
UNIVERSITAS BEGKULU
2015

BAB I
PENDAHULUAN
l.l Latar Belakang
Hidrokarbon merupakan  senyawa organik yang paling sederhana yang  terdiri dari atom karbon  dan atom hidrogen.secara biologis persenyawan hidrokarbon tidak penting ,tetapi perseyawaan  biologis dapat di pandang sebagai turunan dari hidrokarbon (hidrokarbon di pandang sebagai persewaan induk).
Semua persenyawaan hidrokarbon bersifat non polar ,sehingga ikatan antar molekulnya  sangat lemah. karena hidrokarbon yang  berat molekul nya rendah berbentuk gas. Karena bersifat non polar, hidrokarbon akan mudah larut dalam pelarut –pelarut berpolaritas rendah seperti karbon tetraclorida (ccl3),chloroform (chcl3),benzena (c6h6) dan eter (R-O-R).hidrokarbon mempunyai kerapatan yang lebih kecil dari air.(http://labdasar .trunojoyo.ac.id./buku%20 0rganik.pdf (diakses selasa 22 april ,jam 19.00)
            Alkena dan alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik’ tidak jenuh ,karena masing-masing senyawa tersebut mempunyai ikatan rangkap dua dan  tiga.(Penuntun  praktikum kimia organik,laboratorium teknologi industri pertanian <Fakultas pertanian,Universitas Bengkulu.)
            Dalam bidang kimia hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H).seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa ini merupakan senyawakarbon paling sederhana . berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbon nya,  Hidrokarbon tidak jenuh merupakan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna: (Membuat Reagen Kimia di laboratorium, Drs.Mulyono HAM,M.Pd.)
Dalam kehidupan sehari-hari senyawa hidrokarbon dapat  kita temui pada:
Ø  Minyak tanah
Ø  Bensin gas
Ø  Gas alam
Ø  Plastik dan lain-lain.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya,senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar,yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
v  Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.berdasarkan jumlah ikatannya,senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
v  Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan tersebut dinamakan alkana.
Contoh senyawa hidrikarbon alifatik  jenuh
§  Senyawa alifatik  tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
§  Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon  yang rantai C nya melingkar dan bentuk cincin sambil mengikat rantai sembung.golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.

l.2. TUJUAN
·         Mahasiwa mampu mengindentifikasi senyawa hidrokarbon tidak jenuh










BABII
TINJAUAN PUSTAKA
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam (Wilbraham, 1992 panduan praktikum kimia umum).
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997 pengenalan alat-alat Reagen Kimia).
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu:
1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu :
C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih–ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri,pelajaran kelas xii ,pengenalan senyawa hidrokarbon 1999).
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang reaktif (Wilbraham, 1992 panduan praktikum kimia umum,).
Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden,1997 pengenalan alat-alat Reagen Kimia).
Alkana rantai lurus:
CH3­ – CH2 - CH3
Alkana rantai cabang :
CH3 – CH – CH2 – CH3
CH3
Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci,1987 Belajar kimia).
Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik dari batu bara. Semua hidrokarbon, alifatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum, yaitu tidak larut dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara (Wilbraham, 1992 panduan praktikum kimia umum).
Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi :
1.      Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
2.       Hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna:
1)Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Alkana juga disebut parafin yang berarti mempunyai daya ainitas kecil (sukar bereaksi).
2)Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap dua ( C=C ) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling sederhana mempunyai 2 atom C. Alkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang membentuk minyak).

3)Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga ( – C C – ) pada rantai karbonnya. Dibandingkan dengan alkana dan alkena yang sesuai.http://blog.unnes.ac.id/iw4n/2009/10/09/materi-hidrokarbon/

















BAB lll
Metodelogi penelitian
3.1            . ALAT DAN  BAHAN

Alat yang di gunakan:


v  Botol semprot
v  Gelas piala 100 ml
v  Gelas ukur 100 ml dan 25 ml
v  Pipet tetes
v  Erlenmeyer 250 ml
v  Tabung reaksi + Rak
v  Penjepit tabung reaksi
v  Pipet volume 5 ml


    Bahan yang di gunakan:


v    KMnO4
v    Gabus
v    Cac2 (karbit )
v    Pipa kaca/ slang plastik
v    Aquades


                                     
3.2   Prosedur Kerja
Reaksi oksidasi alkena(uji bayer)
1.      Sampel di masukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml.
2.      Tambahkan larutan Kmno4 1 % tetes demi tetes ke dalam tabung reaksi sampai terjadi peubahan warna.
3.      Jika perubahan warna sampel menjadi jernih menandakan sampel mengandung senyawa karbon yang tidak jenuh.

Reaksi pembentukan Asetilen
1.      Masukkan karbid (CaC2) sebesar jagung ke dalam erlenmeyer bervolume 250 ml yang sebelumnya telah di isi dengan 100 ml aquades.
2.      Selanjutnya tutup dengan karet /gabus yang telah di lobangi.
3.      Masukkan pipa kaca panjang /slang ke dalam erlenmeyer yang telah di tutupi gabus tadi.
4.      Alirkan ujung pipa kaca /slang ke dalam erlenmeyer lain yang telah berisi larutan Kmno4 1%.
5.      Jika warna KmnO4 hilang berarti mengandung gas asetelin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil pengamatan
     NO.
    PERCOBAAN
          HASIL           PENGAMATAN
  KETERANGAN
       1
Percobaan 4.2.1
Reaksi  oksidasi alkena (uji Bayer)
       _
    _
2
Percobaan 4.2.2
Reaksi pembentukan asetilen
Mengandung asetilen
Warna ungu berubah menjadi warna coklat

4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa pada  percobaan Indentifikasi senyawa  Hidrokarbon Tidak jenuh  mengalami perubahan .Langkah awal yang di kerjakan saat  melakukan percobaan ini adalah dengan cara mengisi erlenmeyer dengan aquades dan erlenmeyer yang satu lagi menyediakan larutan Kmno4  1 %,di salurkan dengan slang / pipa kaca panjang .air yang di isi aquades di masukkan karbid (CaC2) ,dan di tutup rapat dengan menggunakan karet. sementara erlenmeyer yang satu lagi yang berisi Kmno4 di dekatkan dengan slang /pipa kaca panjang tujuan nya supaya gas yang mengalir dari pipi kaca yang panjang dapat memberikan atau membuat perubahan reaksi pada larutan Kmno4.
Pada erlenmeyer satu karbid yang di masukkan ke dalam aquades secara terus- menerus mengalami perubahan warna dari yang bening menjadi keruh.begitu juga dengan larutan Kmno4 mengalami perubahan dari warna ungu menjadi kemerah-merahan,sedikit demi sedikit warna kemerahan berubah menjadi warna coklat .
Dari hal itu dapat di simpulkan bahwa apabila zat / larutan yang mengandung asetilen akan mengalami perubahan warna dan aroma,serta mengalami perbedaan bentuk dari larutan tersebut.Pada aquades yang di masukkan karbid akan mengalami perubahan warna juga ,seperti warna bening menjadi warna putih yang keruh dan berbau yang tidak sedap.
Pada reaksi pembentukan asetilen dengan KMnO4 menghasilkan perubahan warna. KMnO4 dari warna ungu menjadi hilang hal ini menunjukkan terjadinya reaksi oksidasi dimana ikatan rangkap diubah menjadi ikatan tunggal dalam hal ini ikatan  pada ikatan rangkap dua terputus karena sifatnya yang lebih lemah daripada ikatan .(panduan praktikum kimia organik 2012,fakultas pertanian,Universitas Bengkulu.)
Dan juga hal ini dapat, memberikan perubahan pada senyawa karbon tidak jenuh  yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap dua.(Barfin,1992 kima lingkungan dan reaksi perubahan zat dan larutan kimia organik)Dalam hal ini dapat di simpulkan bahwa gas di bentuk dari reaksi kalsium karbida (CaC2) dengan aquades.















BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan praktikum ini dapat disimpulkan :
·         Bahwa adanya perubahan warna pada KMnO4 dan timbulnya panas pada H2SO4 merupakan bukti telah terjadinya reaksi.
·         Perubahan warna yang terjadi ,memberikan kesimpulan bahwa larutan tersebut mengandung asetilen
·         Aldehid ,alkohol ,alkuna dan fenol semuanya memberikan perubahan warna yang sama dengan reaksi antara Kmno4 dengan alkena.
5.2 SARAN
Ø  Sebelum melakukan percobaan di harapkan kepada pembimbing dan co-ass nya untuk memperhatikan hasil dari kinerja selama melakukan percobaan.
Ø  Dalam praktikum di harapkan bahwa alat dan bahan lengkap sesuai dengan yang ada di literatur panduan praktikum karna hal ini sangat menentukan berhasil apa tidak nya dari percobaan nya.











`DAFTAR PUSTAKA
Fessenden Ralp J & Fessenden Joan S. 1982. Kimia Organik : Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga
http://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku%20Organik.pdf
http://blog.unnes.ac.id/iw4n/2009/10/09/materi-hidrokarbon/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon
http://unes .ac.id /iwan /2012 /04 /2012
willbraham 1997,kimia umum untuk tingkat sekolah menegah atas ,Bandung,Yudhistira
wpetruci 1987,kimia dan senyawa yang terkandung dalam makanan sehari -hari,Jakarta.yudhistira
Panduan praktikum kimia organik ,2012,fakultas pertanian,Universitas Bengkulu,Bengkulu















0 komentar:

Post a Comment