Laporan Praktikum Genetika
Acara 6
Reproduksi Sel Mitosis
Disusun Oleh :
Agung Matsetio
E1J010059
Shift 2. Kamis (12.00-13.40)
Kelompok 3
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2011
BAB I
Pendahuluan
1..1 Dasar Teori
Reproduksi merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Pada acara ini
Anda akan mempelajari salah satu system reproduksi yang ada di tingkat sel. Proses
reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis),
diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua buah inti
yang terpisah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan
sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Proses mitosis di seluruh organism pada
dasarnya sama, baik di hewan maupun tanaman. Walaupun pengamatan umumnya dilakukan
pada sel tanaman, prinsip yang didapat berlaku jua untuk hewan. Memang ada perbedaan
mengenai proses pembelahan sel yang ada pada tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak
mengenai pembentukan spindle dan perilaku sitokinesis. Pembentukan spindle melibatkan
sentriol pada hewan dan tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokinesis pada hewan terjadi
dengan cara furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan pemisah sel.
Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap
pada sel yang baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh
dengan pesat seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap
organ-organ berbeda. Sel-sel epitelnya misalnya, memiliki masa hidup relative pendek.
Karenanya pengantian dan pembuatan sel-sel baru terjadi secara terus-menerus dan cepat.
Fase-fase mitosis terdiri dari profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Masing-masing fase
dan pembagian selanjutnya dapat dilihat pada bagan fase mitosis.
1..2 Tujuan Praktikum
1. Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis.
2. Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.
3. Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses
mitosis.
BAB II
Bahan dan Metode Praktikum
2.1 Bahan dan Alat
Mikroskop
Ujung akar bawang merah
Gelas pengamat
Gelas objek
Gelas penutup
Jarum pengiris
Skalpel
Forset
Pewarna asetokarmin
Larutan 1 M HCl
Larutan 70% dan 96% alcohol
2.2 Prosedur Kerja
Teteskan larutan 1 M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.
Letakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm di atas HCl tersebut, lebih kurang 5
menit. Lebih lama lebih baik.
Ambil ujung akar yang sudah lunak tersebut dan pindahkan ke gelas objek yang
sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
Cacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai
halus. Ingat! Waktu mencacah jangan terputus akarnya, tapi dipipihkan dengan
pangkal scalpel. Catat : besi yang ada pada scalpel atau jarum pengiris akan bereaksi
ddengan asetokarmin untuk menghasilkan pewarna yang lebih baik.
Tutp gelas objek dengan gelas penutup.
Lewatkan gelas objek tersebut di atas api alcohol, jangan sampai mendidih. Kemudian
balik slide tersebut, letakkan di atas tissue dan tekan agak keras dengan menggunakan
ibu jari. Halini akan meratakan sel-sl dan memencarkan jaringan sehingga
memungkinkan untuk di amati di bawah mikroskop.
Diatas gelas penutup diteteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
Amati objek tersebut di bawah mikroskop. Gunakan pembesaran rendah (10x) dahulu,
Kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).
Gambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan,cocokkan pada fase-fase mitosis yang
ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.
BAB III
Hasil Pengamatan
BAB IV
Pembahasan
Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang belum
membelah, dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas dan susunannya
agak merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan mengalami pembelahan mitosis
pada tahap awal yaitu profase. Pada pengamatan kedua tampak sebuah sel yang
kromosomnya sudah memisah dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase
ini kami simpulkan bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase. Pada
pengamatan ketiga, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah terpisah sempurna namun
dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Sehingga dengan demikian kami
menyimpulkan bahwa pada saat ini sel mengalami pembelahan mitosis tahap telofase.
Pengamatan yang tidak teramati adalah fase metafase, pada fase ini kromosom menyusun diri
secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
Pemotongan bagian ujung akar yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman
potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak mengalami
pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung mengamati tahaptahap
mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan
larutan fiksatif yang dapat menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap
pembelahan mitosis dapat teramati. Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan
dua kali perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan
rendaman selanjutnya pada larutan HCL 1M selama lima menit. Perendaman pada alkohol
bertujuan untuk mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang kemungkinan masih
menempel pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas
antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini
daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya.
Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian akar yang bukan
tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung dan peletakan potongan
pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian acetocarmin dan pencacahan tudung akar
menggunakan silet berkarat. Pemberian acetocarmin akan memberikan pewarnaan dan akan
mempermudah pengamatan, sementara pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu
pengikatan warna yang dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang
teroksidasi. Tahap terakhir adalah pemanasan, pemanasan dilakukan bertujuan untuk
mempercepat proses penyerapan warna dari asetocarmin.
Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis di dapatkan tiga fase, fase pertama
yang ditemukan yaitu profase. Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai
terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur. Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri
untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran inti
tidak terlihat dan nukleolus menghilang. Selanjutnya ditemukan fase anafase. Berdasarkan
pengamatan, fase ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke
arah dua kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase. Pada fase
ini kromosom telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di
dalam membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai
terbentuk diantara dua nukleus baru. Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki
dua inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis. Fase yang tidak
ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase. Pada fase ini kromosom menyusun diri
secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran
nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,
melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan
kromosom selama pembelahan
BAB V
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum reproduksi sel mitosis,
dapat disimpulkan bahwa :
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.
Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal
menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan
(bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati.
Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke
kutub-kutub pembelahan sel.
Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua
bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
Daftar Pustaka
Jawaban Pertanyaan
1.. Apakah kegunaan dari larutan 1 M HCl dalam praktikum ini ?
2.. Apakah kegunaan asetokarmin ?
3.. Mengapa digunakan akar bawang merah dalam praktikum ini ?
4.. Bahas secara rinci setiap fase mitosis ?
Jawab
1.. Larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas antara daerah tudung akar dengan
bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini daerah tudung akar akan terlihat
lebih putih daripada bagian lainnya.
2.. Asetokarmin berfungsi sebagai memberikan pewarnaan dan akan mempermudah
pengamatan.
3.. Karena pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktifitas
pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah sehingga diharapkan
tahap-tahap mitosis dapat diamati.
4.. Tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi
kromatid.
Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid
mudah diamati dan dipelajari.
Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju
ke kutub-kutub pembelahan sel.
Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua
bagian).
Thursday, November 28, 2013
Home »
Laporan Praktikum
» Laporan Praktikum Genetika Reproduksi Sel Mitosis
0 komentar:
Post a Comment