KAJIAN
SIFAT FISIK DAN KIMIA TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima) DENGAN
PERLAKUAN BLANCHING DAN PERENDAMAN NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5)

PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
RINGKASAN
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia tepung labu kuning yang
diberi perlakuan blanching dan perendaman natrium metabisulfit.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu pembuatan tepung labu kuning
dan pengujian sifat fisik dan kimia tepung labu kuning. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua kali ulangan analisa. Data
yang diperoleh dianalisis dengan metode Analysis of Variance (ANOVA).
Bila ada perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncans
Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α 0,05.
Untuk analisa sifat fisik daya serap air
hasil penelitian menunjukkan daya serap air tepung labu kuning yang diberi
perlakuan perendaman natrium metabisulfit mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya konsentrasi natrium metabisulfit. Tepung labu kuning dengan
perendaman natrium metabisulfit 0,3% mempunyai nilai daya serap air tertinggi
yaitu 8,32. Kelarutan tepung perbedaan konsentrasi natrium
metabisulfit tidak berpengaruh nyata terhadap kelarutan tepung, namun kelarutan
tepung cenderung meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi natrium metabisulfit.
Kelarutan terendah pada tepung labu kuning yang direndam natrium metabisulfit
0% yaitu 72,32%, sedangkan kelarutan tertinggi pada tepung labu kuning yang
direndam natrium metabisulfit 0,3% yaitu 73,79%. Warna hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman natrium
metabisulfit pada berbagai konsentrasi berpengaruh nyata terhadap nilai l
(tingkat kecerahan/lightness). L menyatakan warna kecerahan, dengan
nilai dari 0 (hitam gelap) sampai 100 (putih terang). Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa semakin
tinggi konsentrasi natrium metabisulfit maka semakin tinggi pula tingkat
kecerahan yang dihasilkan. Tepung labu kuning dengan perendaman natrium
metabisulfit 0,3% memberikan nilai kecerahan paling tinggi yaitu 75,98. Daya dispersi (wetting time) dispersibility
atau daya dispersi merupakan kemampuan tepung untuk terdistribusi
seluruhnya pada air tanpa membentuk gumpalan. Daya dispersi pada tepung labu
kuning ditunjukkan oleh lamanya waktu pembasahan (wetting time). Semakin
pendek waktu pembasahan (wetting time) maka daya dispersinya semakin
baik. Dari tabel 1 dapat
diketahui bahwa secara statistik konsentrasi natrium metabisulfit tidak
berpengaruh nyata terhadap daya dispersi tepung labu kuning.
Analisa sifat kimia kadar air dari
hasil penelitian dapat diketahui bahwa konsentrasi natrium metabisulfit
berpengaruh nyata terhadap kadar air tepung labu kuning. Tabel 3 menunjukkan bahwa semakin
tinggi konsentrasi natrium metabisulfit maka semakin rendah kadar air tepung
labu kuning. Kadar abu hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi natrium metabisulfit memberikan pengaruh nyata terhadap kadar abu
tepung labu kuning.
Kadar lemak hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi natrium metabisulfit tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak
tepung labu kuning. Kadar protein dari hasil penelitian dapat
diketahui bahwa konsentrasi natrium metabisulfit tidak berpengaruh nyata
terhadap kadar protein tepung labu kuning.
Serat kasar dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa konsentrasi
natrium metabisulfit berpengaruh nyata terhadap serat kasar tepung labu kuning. Betakaroten hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi natrium metabisulfit berpengaruh nyata terhadap kadar betakaroten
tepung labu kuning.
Kesimpulan
Konsentrasi
natrium metabisulfit (na2s2o5) memberikan pengaruh terhadap sifat fisik dan
kimia tepung labu kuning (cucurbita maxima). Semakin tinggi konsentrasi
natrium metabisulfit (na2s2o5) maka semakin tinggi daya serap air, memperbaiki
warna, meningkatkan kadar abu dan mempertahankan betakaroten, tetapi semakin
menurunkan kadar air dan serat kasar tepung labu kuning. Namun, konsentrasi
natrium metabisulfit tidak berpengaruh terhadap kelarutan, daya dispersi, kadar
lemak dan kadar protein tepung labu kuning. Lama perendaman natrium
metabisulfit (na2s2o5) berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tepung labu
kuning. Semakin lama waktu perendaman natrium metabisulfit (na2s2o5) semakin
meningkatkan daya serap air, kelarutan, warna, kadar air, kadar lemak, serat
kasar dan mempertahankan betakaroten namun menurunkan daya dispersi dan kadar
abu tepung labu kuning. Lama perendaman natrium metabisulfit tidak berpengaruh
terhadap kadar protein tepung labu kuning.
0 komentar:
Post a Comment