LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR FISIOLOGI TANAMAN
“Fotosintesis”
Oleh :
Nama DIKY MARSUNA
NPM : E1J010062
Prodi : Agroekoteknologi
Hari/tanggal : kamis/10 oct 2011
Jam : 10.00 – 12.00 WIB
Co-ass :
LABORATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel.
Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda.
Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan
dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah,
memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari
lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus
mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas
mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan.
Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di
mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses
respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disasimilasi) di mana energi
yang tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses – proses kehidupan.
b. Tinjauan Pustaka
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lainlain.
Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai
penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas
di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis
mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O2, jika sebuah
molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena
satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini
tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke
dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya
diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang
menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun
oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh
cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan
klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang
680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan
H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi
kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah
mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan
dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang
berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu
menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas
kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa
Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting,
yaitu:
a. Karboksilasi, merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi ; PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi ; pembentukan kembali RBP.
c. Tujuan Percobaan
Tujuan praktikum saya kali ini adalah mempelajari pengaruh suhu terhadap laju
respirasi kecambah kacang hijau.
BAHAN DAN METODE
a. Bahan Praktikum
Alat dan bahan
o Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
Kertas Timah
Penjepit Waterbath
Petridish
.
o Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
Tanaman daun segar
Alkohol 90%
Larutan JKJ
b. Metode Praktikum
1. 1 hari sebelum pratikum saya menutup daun tanaman yang masih hidup dengan kertas
timah dan menjepit kertas tersebut agar tidak lepas. lalu saya mengmbil daun tanamn
yang berada di sekitas lab agronomi.
2. Pada hari pratikum, helaian daun yang telah ditutup dengan kertas timah di ambil
dan di bawa masuk ke lab.
3. Lalu saya memotong helaian daun dengan menyisakan potongan bagian daun yang
telah ditutup dengan kertas timah.
4. Melepas kertas timah dari daun dan rebuslah semua potongan daun dalam alcohol
yang dipanaskan dalam Waterbach selama 20 menit.
5. Lalu mencuci semua daun dengan air panas.
6. Kemudian memasukan potongan daun yang sudah dicuci air panas kedalam larutan
JKJ pada petridish beberapa menit.
7. Lalu dicuci dengan air agar JkJ larut, lalu bentangkan ,warna puple gelap
menunjukkan adanya amylum pada daun.
8. mengamati dan Mencatat daun bagian mana yang menunjukkan adanya amilum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Pengamatan
PERLAKUAN JKJ KETERANGAN
Daun : Nusa Indah
Terbuka
Tertutup
Negatif (gelap hijau)
Positif (Hijau Kepudaran)
Hijau kelat ada bercak
Daun : Asoka
Terbuka
Tertutup
Negatif (Hijau muda)
Positif (agak hijau muda)
b. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tidak diketahui adanya amilum dalam daun
karena pada saat pembungkusan dengan kertas timah dilakukan pada siang hari ,karena pada
siang hari telah terjadi proses fotosintesis, seharusnya peletakan kertas timahnya pada daun
dilakukan pada malam hari sebelum terjadi proses fotositesis agar dapat di ketahui apakah
terdapat kandungan amilum pada daun, dari semua contoh tanaman yang dibungkus mulai
dari tanaman dikotil dan monokotil tidak diketahui adanya amilum. Seharusnya
pembungkusan dilakukan pada malam hari ,mengapa dilakukan pada malam hari ,karna pada
malam hari tidak terjadi fotosintesis pada tumbuhan yang ditutup, sehingga pada saat
perebusan dan telah dan di beri jkj tidak nampak tanda-tanda adanya amilum.
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan
bantuan cahaya dan kloroplas.
Selain klorofil fotosintesis juga memerlukan CO2 dan cahaya matahari.
Semakin besar intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis
berlangsung semakin cepat.
Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.
Daun yang ditutupi dengan kertas timah ,fotosintesisnya terhambat.
b. Saran
Berdasarkan pengalaman pada praktikum, maka praktikan menyarankan agar pada
praktikum ini sebaiknya dilakukan oleh semua praktikan, sehingga praktikan dapat
mengamati semua bagian dari acara praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2005. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Fakultas Pertanian.
Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Dwidjuseptutro, D. 1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan. Pt. Gremedia. Jakarta.
Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia.
Jakarta.
Salisbury, frank B dan Ross, Clean W. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 2. ITB. Bandung.
Aryuliana, Diah, dkk.1999. Biologi. Erlangga. Jakarta
Thursday, November 28, 2013
Home »
Bola
,
Breaking News
,
Laporan Praktikum
» LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR FISIOLOGI TANAMAN “Fotosintesis”
0 komentar:
Post a Comment